Lompat ke konten
Home » Piala Dunia 2010, (Bukan) Milik Afrika

Piala Dunia 2010, (Bukan) Milik Afrika

  • oleh

Piala dunia 2010 sejatinya merupakan penanda kemenangan bagi sepakbola Afrika setelah sekian lama terpinggirkan, baik di dalam maupun di luar lapangan setelah Afrika Selatan terpilih menjadi tuan rumah. Harapan munculnya juara baru dari benua tersebut pun membumbung tinggi. Namun, ironisnya, hanya satu wakil Afrika yang mampu lolos ke fase gugur dan lagi-lagi tersingkir di perempatfinal. 

Terpilihnya Afrika Selatan bukan merupakan hal yang mengejutkan mengingat FIFA berniat memberi mereka kesempatan menjadi tuan rumah piala dunia setelah kalah tipis dari Jerman dalam pemungutan suara untuk tuan rumah edisi 2006. Meski begitu, bukan berarti tidak ada kontroversi. Afsel sejatinya kalah bersaing dengan Maroko saat voting terakhir namun sejumlah pejabat FIFA diduga ikut berperan memenangkan mereka setelah mendapatkan suap. 

Serba-serbi Piala Dunia 2010

Afsel 2010 memiliki sejumlah fakta menarik piala dunia tersendiri. Pasang taruhan untuk laga-laga tim Afrika di Piala Dunia Qatar 2022 di link alternatif m88. Berikut serba-serbi piala dunia pertama di benua Afrika ini: 

  • Slovakia dan Serbia menjadi tim debutan baru tapi lama mengingat keduanya sudah pernah lolos saat masih bernama Cekoslovakia dan Serbia Montenegro.
  • Dikenal sebagai piala dunia terbising akibat suara terompet lokal Vuvuzela yang khas didalam stadion yang menghasilkan suara mirip lebah raksasa yang memekakan telinga.
  • Afsel menjadi tuan rumah pertama yang gagal lolos dari babak penyisihan.
  • Bola resmi Jabulani mendapat banyak kritikan dari pemain karena bola sering melaju liar tidak menentu saat ditendang.
  • Pertama kalinya sejak 1962 ada lebih dari dua pemain menjadi top skor turnamen.
  • Lagu resmi piala dunia, ‘Waka Waka’ yang dibawakan oleh Shakira menjadi salah satu lagu pop terpopuler bahkan hingga kompetisi usai.
  • Muncul gurita peramal di Jerman yang prediksinya pertandingannya akurat hingga 100 persen  bernama Paul. 
  • Kevin dan Jerome Boateng menjadi yang pemain bersaudara pertama yang harus saling berhadapan karena membela tim yang berbeda saat Ghana berjumpa Jerman. 
  • Pertama kalinya FIFA memberi santunan total senilai $ 40 juta dollar kepada seluruh klub tempat para pemain yang berlaga di putaran final merumput. 
  • Rerata gol yang tercipta adalah 2,27 per laga, atau terendah sejak Italia 1990. 

Lahirnya Juara Baru 

Untuk pertama kalinya sejak Prancis 1998, piala dunia melahirkan juara baru, bahkan kedua finalis yang tampil belum sekalipun pernah merasakan gelar juara dunia. Tim Matador bahkan sempat kalah 0-1 di laga pembuka versus Swiss, sebelum bangkit di laga berikutnya melawan Honduras dan Chili di fase grup. Di babak knockout, anak asuhan Vicente Del Bosque tak gentar menerapkan gaya bermain tiki-taka khasnya meski hanya mampu menang tipis 1-0 atas lawan-lawannya mulai dari Portugal, Paraguay dan Jerman. 

Sementara itu, tim Oranje, sedikit lebih baik dengan mencetak lebih banyak gol. Wesley Sneijder cs mengungguli Denmark, Jepang dan Kamerun di babak penyisihan dan tampil meyakinkan saat menyingkirkan Slovakia, Brasil dan Uruguay di fase gugur. Meski begitu, Belanda justru dikritik mengkhianati kultur total football karena taktik pragmatis pilihan Bert Van Marwijk. 

Final antara kedua tim pun tak terhindarkan. Uniknya, siapapun juaranya, pemenangnya adalah Johan Cruyff. Ya, Spanyol mengusung gaya bermain ala Barcelona, klub yang dibesarkan legenda tim Oranje tersebut. Pada akhirnya, tiki-taka lah yang unggul lewat gol tunggal Andres Iniesta. 

 

Top skor: Thomas Muller (Jerman) – 5 gol

Pemain terbaik: Diego Forlan (Uruguay)

Pemain muda terbaik : Thomas Muller (Jerman)