Duel Italia vs Argentina adalah pertarungan antara dua tim yang memiliki kedekatan historis dan budaya. Fakta tersebut memang tidak terelakkan karena memiliki leluhur yang sama akibat adanya eksodus warga Italia yang hijrah ke negeri di bagian selatan wilayah Amerika Latin tersebut di awal abad ke 19 melebihi warga Spanyol sendiri yang notabene pernah menjajahnya. Sekitar lebih dari 62 persen penduduk Argentina berdarah Italia.
Di sepakbola, bahkan sejumlah pemain bintang Argentina di masa lalu hijrah ke Italian dan ikut membawa Gli Azzurri menjadi jawara di piala dunia 1934 dan 1938. Nama-nama seperti Raimundo Orsi dan Luis Monti adalah bagian dari skuad Argentina saat dikalahkan Uruguay di final piala dunia perdana 1930. Dari segi jumlah gelar juara dunia, Gli Azurri memenangkan lebih banyak ketimbang Albiceleste dengan empat berbanding dua.
Meski satu leluhur, kedua tim ini bersaing ketat di turnamen sepakbola terakbar empat tahunan ini. Pertemuan mereka bahkan terjadi secara beruntun sejak edisi 1974 hingga 1990. Di masa itu, duel Italia vs Argentina dipenuhi para bintang dunia seperti Dino Zoff, Paulo Rossi hingga Roberto Baggio, Franco Baresi dan Paolo Maldini dari kubu Italia serta Mario Kempes, Daniel Passarella, Diego Maradona, Sergio Goychochea dan Claudio Caniggia.
Italia vs Argentina di Piala Dunia
Sepanjang sejarah piala dunia, kedua tim berhadapan sebanyak lima kali. Pasang taruhan anda untuk laga-laga seru Italia dan Argentina di link alternatif M88. Berikut ini adalah daftar lengkap rekor pertemuan keduanya di piala dunia:
Edisi | Skor | Babak |
Jerman 1974 | Italia vs Argentina 1-1 | Babak penyishan |
Argentina 1978 | Argentina vs Italia 0-1 | Babak penyisihan |
Spanyol 1982 | Italia vs Argentina 2-1 | Babak penyisihan grup putaran kedua |
Meksiko 1986 | Argentina vs Italia 1-1 | Babak penyisihan |
Italia 1990 | Argentina vs Italia 1-1 (4-3)* | Semifinal |
*= adu penalti
Italia menang : 2 x
Argentina menang : 0 x
Seri : 3 x
Duel Paling Ikonik
Italia mungkin bisa dibilang sedikit lebih superior saat menghadapi tim Tango. Diantara lima pertemuan tersebut, duel di putaran kedua piala dunia 1982 mungkin jadi yang paling dikenang rakyat Italia. Saat itu anak asuhan Enzo Bearzot bukanlah tim favorit dan harus berada satu grup dengan tim unggulan Brasil dan juara bertahan Argentina. Di laga pertama, Paolo Rossi dkk menantang tim asuhan Cesar Luis Menotti. Kedua tim tampil dengan formasi identik, 4-4-2. Diego Maradona yang masih berusia 21 tahun saat itu benar-benar menjadi sasaran utama pengawalan para bek Gli Azzurri, terutama Claudio Gentile, hingga si boncel tak berkutik. Italia unggul dua gol di awal babak kedua lewat bek Marco Tardelli dan Antonio Cabrini. Sang juara bertahan hanya bisa membalas lewat tendangan bebas Daniel Passarella.
Sementara, duel paling ikonik bagi Albiceleste tentu saja di semifinal edisi 1990. Italia adalah tim unggulan sekaligus tuan rumah yang berambisi meraih gelar keempatnya, sementara anak asuhan Carlos Bilardo, meski berstatus sebagai juara bertahan, harus tertatih-tatih menuju empat besar. Italia turun dengan formasi 5-3-2 sementara Argentina menggunakan 3-6-1. Di babak pertama, tim Tango kebobolan lebih dahulu lewat sontekan Salvatore Schilacchi. Di babak kedua mereka mampu menyamakan kedudukan melalui tandukan Claudio Caniggia. Laga akhirnya harus diakhiri lewat adu penalti. Dewi fortuna secara mengejutkan berpihak ke Maradona cs dengan warga Napoli di San Paolo, venue laga tersebut, ternyata lebih mendukung negara asal sang dewa Il Partenopei ketimbang negaranya sendiri. Skor pun berakhir 4-3 dan Argentina berpesta.