Lompat ke konten
Home » Sejarah & Fakta Menarik Piala Dunia U20

Sejarah & Fakta Menarik Piala Dunia U20

Catatan sejarah Piala Dunia U20 dan fakta menarik didalamnya sedikit berbeda dengan piala dunia senior. Kompetisi yang menjadi ajang untuk menempa para calon-calon bintang dan bakat-bakat muda sebelum menghadapi persaingan ketat di level senior ini memang belum mempunyai sejarah panjang namun persaingan para kontestannya untuk menjadi kampiun kian terbuka dan diadakan dua tahun sekali, bukan empat tahun sekali seperti di level senior. Selain itu, ada sejumlah hal-hal unik yang hanya terjadi di Piala Dunia U20 ini.

Daftar Juara Piala Dunia U20

Sejak pertama kali diadakan di tahun 1977, sudah ada sebelas tim yang pernah menjuarai ajang Piala Dunia U20. CONMEBOL masih diwakili oleh Argentina dan Brasil yang masing-masing telah menjadi kampiun sebanyak enam dan lima kali. Namun dari benua biru, komposisi jawaranya justru lebih merata, mulai dari negara-negara Eropa yang memiliki tradisi seperti Prancis, dan Spanyol, hingga tim-tim Eropa Timur. Bahkan ada tim asal Afrika yang pernah menjadi yang terbaik di ajang ini. Apakah di edisi Piala Dunia U20 2023 nanti kembali melahirkan juara baru? Menarik untuk ditunggu. Satu hal yang pasti, bola itu bundar, tak ada yang tidak mungkin dalam sepakbola.

Edisi Tuan Rumah Final
1977 Tunisia Uni Soviet vs Meksiko 2-2 (9-8)**
1979 Jepang Argentina vs Uni Soviet 3-1
1981 Australia Jerman (Barat) vs Qatar 4-0
1983 Meksiko Brasil vs Argentina 1-0
1985 Uni Soviet Brasil vs Spanyol 1-0 *
1987 Cili Yugoslavia vs Jerman (Barat) 1-1 (5-4)**
1989 Arab Saudi Portugal vs Nigeria 2-0
1991 Portugal Portugal vs Brasil 0-0 (4-2)**
1993 Australia Brasil vs Ghana 2-1
1995 Qatar Argentina vs Brasil 2-0
1997 Malaysia Argentina vs Uruguay 2-1
1999 Nigeria Spanyol vs Jepang 4-0
2001 Argentina Argentina vs Ghana 3-0
2003 UEA Brasil vs Spanyol 1-0
2005 Belanda Argentina vs Nigeria 2-1
2007 Kanada Argentina vs Rep.Ceko 2-1
2009 Mesir Ghana vs Brasil 0-0 (4-3)**
2011 Kolombia Brasil vs Portugal 3-2 *
2013 Turki Prancis vs Uruguay 0-0 (4-1)**
2015 Selandia Baru Serbia vs Brasil 2-1 *
2017 Korsel Inggris vs Venezuela 1-0
2019 Polandia Ukraina vs Korsel 3-1

* = melalui perpanjangan waktu

** = melalui adu penalti

Rekor-rekor Piala Dunia

Sepanjang sejarah piala dunia U20, deretan rekor telah tercipta mulai dari rekor tim, pemain hingga pelatih. Berikut ini adalah rekor-rekor tersebut:

  • Brasil masih menjadi tim yang paling sering lolos ke final, yaitu sebanyak sembilan kali, namun hanya sukses menjadi kampiun sebanyak lima kali (1981, 1983, 1993, 2003 dan 2011).
  • Rival terberat Brasil, Argentina, memegang rekor sebagai juara terbanyak dengan enam gelar dari tujuh kali lolos ke final, yaitu di edisi 1979, 1995, 1997, 2001, 2005 dan 2007.
  • Australia menjadi satu-satunya negara yang pernah dua kali menjadi tuan rumah, yaitu di edisi 1981 dan 1993.
  • Asia menjadi benua dengan rekor menjadi tuan rumah terbanyak, yaitu sembilan kali (termasuk Australia dan edisi tahun ini) yaitu di edisi 1979, 1981, 1989, 1993, 1995, 1997, 2003, 2017 dan tentunya 2023.
  • Erling Haaland menjadi pemegang rekor mencetak gol terbanyak dalam satu laga, saat negaranya menggilas Honduras 12-0, yang juga merupakan kemenangan terbesar dalam sejarah piala dunia U20. Striker yang menjadi andalan Manchester City itu memborong sembilan gol, yang langsung mengantarkannya sebagai top skor di edisi 2019, meski Norwegia gagal lolos dari fase grup.
  • Ada tiga pemain yang meraih juara di dua edisi berturut-turut yaitu Fernando Brassard dan Joao Pinto dari Portugal (1989 dan 1991) serta Sergio Aguero (2005 dan 2007).
  • Final edisi 1991 antara Portugal dan Brasil menjadi laga dengan rekor penonton terbanyak, yaitu 127 ribu di Lisbon.
  • Piala Dunia U20 2007 di Kanada tercatat sebagai edisi dengan jumlah total penonton terbanyak yaitu lebih dari 1,9 juta penonton.
  • Gol tercepat sepanjang sejarah penyelenggaraan terjadi di edisi 1985 yang dicetak oleh Monday Odiaka saat Nigeria berhadapan dengan Kanada.
  • Javier Saviola menjadi pemegang rekor pencetak gol terbanyak, yaitu 11 gol saat dinobatkan sebagai top skor di edisi 2001.
  • Pelatih Jose Pekerman (Argentina) memegang rekor sebagai pelatih dengan koleksi gelar terbanyak, yaitu tiga kali (1995, 1997 dan 2001).
  • Brasil, Portugal dan Argentina menjadi tim yang pernah menjuarai even ini dua kali berturut-turut.
  • Ada empat duel yang paling sering terjadi di final, yaitu Argentina vs Brasil (1983 dan 1995), Brasil vs Portugal (1991 dan 2011), Brasil vs Spanyol (1985 dan 2003), serta Brasil vs Ghana (1993 dan 2009).

Para Legenda Piala Dunia U20

Sejak edisi pertama digelar hingga saat ini, sudah banyak legenda sepakbola yang dilahirkan di ajang Piala Dunia U20 ini meski tidak semua pemain legendaris pernah mengecap kesempatan bertarung di level junior. Sebut saja nama-nama populer seperti Diego Maradona, Lionel Messi, Luis Figo, Marco Van Basten, Ronaldinho hingga Xavi Hernandez.

Selain para pemain, sejumlah pelatih ternama juga pernah membela negaranya di piala dunia junior meski tidak selalu sukses saat naik kelas di level senior. Beberapa contoh nama-nama eks punggawa tim U20 yang sukses sebagai pelatih adalah eks pelatih Rusia di piala dunia 2018, Stanislav Cherchesov, pelatih Celtic saat ini Angel Postecoglou yang juga pernah menangani Australia di piala dunia 2014, eks pelatih Spurs dan PSG, Mauricio Pocchetino hingga arsitek tim Tango ketika menjadi kampiun tahun ini, Lionel Scaloni.

Fakta Menarik dalam Sejarah Piala Dunia U20

Sepanjang sejarah penyelenggaraan piala dunia U20, ada sejumlah fakta menarik yang mungkin hanya bisa ditemui di level junior saja, dan sangat sulit terjadi di piala dunia senior. Jika di level senior, untuk menjadi kampiun dibutuhkan faktor tradisi, maka hal itu tidak berlaku di level U20. Dari sebelas tim yang pernah menjadi juara, praktis hanya Argentina, Brasil, Jerman, Prancis, Inggris, Spanyol dan Portugal yang didukung oleh tradisi. Sementara, empat tim lainnya Serbia (Yugoslavia sebelum pecah), Uni Soviet, Ghana dan Ukraina tidak memiliki faktor tersebut.

Masih tentang perihal juara, ada fakta unik terbaru, dimana sejak edisi 2013, juara bertahan selalu gagal lolos ke putaran final di edisi berikutnya. Hal itu dimulai saat tim Samba yang merupakan juara bertahan di edisi 2011, gagal lolos ke putaran final saat turnamen diselenggarakan di Turki dua tahun berselang. Hal itu berlanjut hingga kini dimana Ukraina, kampiun edisi 2019, tidak dapat bertanding di Indonesia tahun ini karena masih terlibat perang yang berkepanjangan dengan Rusia.

Di samping itu, sejak edisi 2009, makin sering terjadi kejutan dan juara baru. Kecuali Brasil di edisi 2011, lima tim lain yang menjuarai yaitu Ghana, Prancis, Serbia, Inggris dan Ukraina, meraih gelar perdananya di ajang ini.

Dua negara yang merupakan pemegang gelar juara dunia 4 kali dan dua kali di level senior, Italia dan Uruguay, justru belum pernah menjuarainya sekalipun. Gli Azzurri bahkan belum pernah tampil di partai puncak, sementara La Celeste hanya pernah dua kali menjadi finalis.

Fakta menarik lainnya yaitu hanya ada tiga pemain yang pernah tampil di tiga edisi piala dunia U20, yaitu bek asal Kanada David Edgar (2003, 2005 dan 2007), mantan penyerang AS, Freddy Adu di tiga edisi yang sama dan punggawa Arab Saudi, Abdullah Al Roomi di edisi 1985, 1987 dan 1989.

Sejauh ini hanya ada kurang lebih 20 pemain yang pernah mengangkat trofi piala dunia yunior dan senior. Beberapa diantaranya adalah Diego Maradona dan Leo Messi dari Argentina, eks kapten Brasil, Dunga dan kiper Claudio Taffarel, serta dua punggawa Les Blues, Paul Pogba dan Antoine Griezmann.

Yang lebih mencengangkan lagi, ada cukup banyak pemain yang membela negara yang berbeda di level senior meski pernah menjadi andalan di level U20. Salah satunya adalah punggawa timnas Garuda saat ini, Jordi Amat, yang pernah memperkuat tim Matador di edisi 2011 lalu. Indonesia juga pernah tercatat tampil di putaran final edisi 1979 silam.

Di samping itu, ada hal menarik mengenai trofi kejuaraan ini. Sepanjang sejarah, FIFA telah melakukan pergantian trofi sebanyak dua kali. Trofi perdana diperebutkan pada turnamen edisi pertama di tahun 1977 hingga edisi 1999. Sedangkan trofi model kedua hanya digunakan dalam rentang waktu 2001 hingga 2011. Trofi yang dipakai saat ini baru diperkenalkan di edisi Piala Dunia U20 2013 di Turki.