Lompat ke konten
Home » Joachim Low, Pengawal Kebangkitan Kedua Jerman

Joachim Low, Pengawal Kebangkitan Kedua Jerman

  • oleh

Di ranah sepakbola Jerman, Joachim Low adalah bagian dari generasi baru dari tim Panser. Meski namanya tidak banyak dikenal sebelum bergabung dengan DFB (PSSI-nya Jerman), ia bersama pemain legendaris Jurgen Klinsmann telah menjadi salah satu figur penting yang mengawal kebangkitan kedua Die Mannschaft kembali menuju puncak setelah mengalami periode kelam di akhir 1990an dan awal dekade 2000an. Namanya pun bisa dikatakan sejajar dengan Sepp Herberger, pelatih yang membawa tim Panser menjadi juara dunia pertama kalinya di edisi 1954 sekaligus menjadi simbol kebangkitan Jerman usai perang dunia kedua. 

Low adalah salah satu pelatih yang tercatat paling lama menangani timnas terlama yaitu 15 tahun. Di bawah asuhannya, Jerman menjelma menjadi tim yang taktis, cepat sekaligus fleksibel dan efektif, bukan lagi membosankan. Puncaknya mereka mampu merengkuh gelar juara dunia keempat kalinya, atau gelar internasional pertama sejak 1996 saat mereka menjadi kampiun Eropa dan Klinsmann masih bermain! 

Prestasi di Piala Dunia

Karir eks gelandang serang saat masih aktif bermain ini bersama tim Panser dimulai di tahun 2004 saat ditunjuk sebagai asisten Jurgen Klinsmann untuk persiapan menghadapi Piala Dunia 2006 dimana Jerman menjadi tuan rumah. Kala itu, meski sempat sukses melaju ke final empat tahun sebelumnya, Die Mannschaft tampil memalukan di EURO 2004 dimana mereka kembali gagal lolos dari babak penyisihan. 

Low baru naik pangkat sebagai pelatih kepala usai turnamen saat Klinsmann secara mengejutkan mengundurkan diri. Eks pelatih VfB Stuttgart dan Fenebahce ini perlahan meneruskan transformasi positif tim Panser dengan lebih banyak mengandalkan pemain muda dan maupun berdarah imigran. Debutnya di piala dunia 2010 pun cukup mengesankan dimana timnya menggasak Australia 4-0. Meski sempat tersandung dari Serbia, Phillp Lahm dkk terus melaju termasuk membantai Inggris 4-1 dan Argentina 4-0 di fase knockout sebelum dihentikan Spanyol di semifinal. Mereka pun mengakhiri turnamen mengulang prestasi sebelumnya sebagai peringkat ketiga usai menaklukan Uruguay 3-2 sedang pemain cadangan.

Di Brasil 2014 lah, anak asuhan Low mencapai titik klimaksnya. Mengawali kompetisi dengan gemilang usai menggulung Portugal 4-0, Jerman melaju mantap ke final usai menyingkirkan Aljazair, Prancis di fase gugur hingga mempermalukan tuan rumah dengan skor yang diluar nalar, 7-1. Di partai puncak, Die Mannschaft baru menemui lawan yang sepadan, Argentina dengan Lionel Messi-nya. Namun mereka tak terhentikan hingga menjadi tim Eropa pertama yang menjadi jawara di tanah Amerika Selatan usai menekuk tim Tango 1-0.

Sayangnya, kesuksesannya langsung memudar di Rusia 2018. Manuel Neuer cs gagal lolos dari fase grup sejak 1938 setelah dibungkam Meksiko dan Korsel. Low pun didesak mundur. Pasang taruhan anda untuk laga-laga Jerman di Piala Dunia 2022 link alternatif M88. Berikut rincian hasil pertandingan yang ditanganinya selama putaran final:

Menang  Seri Kalah Total gol memasukkan 

– kemasukan

Afsel 2010 5 0 2 16-4
Brasil 2014 6 1 0 18-4
Rusia 2018 1 0 2 2-4

 

Prestasi Lainnya

Selain trofi piala dunia, sejatinya tidak banyak gelar yang dimenangkan Low. Ia hanya pernah menjuarai Piala Konfederasi 2017, namun tidak pernah merengkuh gelar jawara Eropa. Prestasi terbaiknya hanyalah menjadi finalis di EURO 2008. Di level klub, arsitek tim kelahiran Schonau ini hanya pernah membawa Stuttgart juara Piala Jerman 1997 dan runner-up Piala Winners 1998 dan kampiun liga Austria 2002 saat menangani Tirol Innsbruck. Ironisnya, kini Low masih menganggur usai mundur dari jabatannya dan tidak banyak diminati oleh klub-klub besar Eropa, meski ia sendiri telah menyatakan berminat kembali menangani klub.