Duel Brasil vs Uruguay tak bisa dilepaskan dari memori fans tim Samba. Ini adalah duel dimana Selecao harus melawan hantu masa lalu yang terus merongrong mereka dan bahkan bisa menjatuhkannya jika tidak waspada. Hantu itu tak lain adalah petaka Maracanzo dimana Uruguay mempermalukan Brasil di kandang sendiri.
Perseteruan kedua tim mungkin tidak sesengit duel antara Samba dengan tim Tango. Namun, Uruguay selalu memiliki potensi mengganjal Brasil bahkan di saat tidak memiliki tim kuat sekalipun. Final Copa America 1995 menjadi bukti paling sahih dimana La Celeste yang notabene gagal lolos ke piala dunia AS setahun sebelumnya mampu mengalahkan Dunga dkk yang berstatus juara dunia.
Di level piala dunia, laga yang juga dikenal sebagai duel klasik Rio Negro ini melibatkan sejumlah nama-nama pemain ternama lintas generasi. Ada Ademir, Friaca dari kubu pemegang lima gelar juara yang berhadapan dengan Alcides Ghiggia, Obdulio Varela dan Juan Schiaffino di tahun 1950 saat Uruguay merengkuh gelar juara dunia kedua kalinya. Sedangkan di 1970, duel ini melibatkan Pele, Jairzinho dan Carlos Alberto melawan Luis Cubilla dan Pedro Rocha.
Brasil vs Uruguay di Piala Dunia
Sepanjang sejarah penyelenggaraan piala dunia, kedua tim hanya pernah bersua dua kali dimana keduanya saling mengalahkan dan menjadi kampiun. Di Qatar nanti, menurut jadwal piala dunia 2022, Brasil dan Uruguay berpeluang saling bertemu kembali bahkan di babak awal, yaitu babak 16 besar jika anak asuhan Tite lolos menjadi juara grup sedangkan Luis Suarez cs hanya lolos sebagai runner-up grup. Pasang taruhan anda untuk laga-laga seru Brasil dan Uruguay di link alternatif M88. Berikut ini adalah daftar lengkap rekor pertemuan keduanya:
Edisi | Skor | Babak |
Brasil 1950 | Brasil vs Uruguay 1-2 | Final |
Meksiko 1970 | Brasil vs Uruguay 3-1 | Semi final |
Brasil menang : 1 x
Uruguay menang : 1 x
Seri : 0 x
Duel Paling Ikonik
Laga di semi final piala dunia 1970 adalah bukti tim Samba mampu mengatasi ancaman La Celeste. Meski begitu kemenangan tidak didapat dengan mudah. Anak asuhan Mario Zagallo saat itu sempat dibuat ketar-ketir saat penyerang andalan Uruguay, Luis Cubilla lolos dari kawalan barisan pertahanan dan menjebol gawang Felix di menit ke 19. Brasil harus menunggu hingga menit ke 45 untuk menyamakan kedudukan saat Clodoaldo menyambut umpan silang Tostao dari sisi kiri dengan tendangannya ke pojok kanan gawang lawan. Di babak kedua, Pele cs lebih percaya diri. Gol yang ditunggu-tunggu akhirnya datang di menit ke 76 lewat Jairzinho. Rivelino menutup laga dengan sebuah gol dari tendangan di luar kotak penalti memanfaatkan umpan sodoran Pele. Brasil pun melaju ke final dan bablas menjadi kampiun.
Sementara, bagi Uruguay tidak ada laga paling ikonik ketimbang final edisi 1950 yang bertajuk ‘Maracanzo’ ini. Saat itu, Obdulio Varela dkk tidak diunggulkan dalam laga terakhir babak final di hadapan tuan rumah yang tampil di stadion kebanggaan, Maracana. Brasil sejatinya hanya butuh hasil seri untuk menjadi juara mengingat di edisi tersebut babak final menggunakan format sistem setengah kompetisi. Tim Samba unggul lebih dahulu lewat Friaca meski sempat kesulitan membongkar pertahanan ketat La Celeste. Namun, siapa sangka mereka kemudian kebobolan dua gol lewat Juan Schiaffino dan Alcides Ghiggia. Publik tuan rumah terdiam dan menangis bahkan sejumlah pendukung melakukan bunuh diri akibat kekalahan tersebut sementara Uruguay meraih gelar dua.