Dua raksasa Amerika Selatan, Brasil dan Argentina, meraih hasil kontras di laga perempatfinal.
Brasil dan Argentina yang diprediksi bakal bersua di semifinal mendapatkan hasil yang berbeda satu sama lain. Dua tim favorit Piala Dunia 2022 ini harus melalui adu tos-tosan untuk mengakhiri laga di babak 8 besar tadi malam. Sayangnya, hasil akhir di kedua laga tersebut menggagalkan skenario duel Samba dan Tango di babak empat besar. Berikut ulasan dua laga perempatfinal tadi malam:
Tarian Samba Berakhir dengan Duka
Brasil akhirnya harus mengakhiri tarian Samba nya lagi-lagi di babak perempatfinal. Kali ini mereka harus tumbang di tangan Kroasia melalui adu penalti setelah bermain imbang 1-1 dalam 120 menit. Hasil ini bukan sangat mengejutkan mengingat tingginya persentase keberhasilan tim Samba dalam adu penalti. Laga ini sejatinya masih didominasi Brasil. Neymar cs memiliki sederet peluang untuk mencetak gol di dalam kotak penalti lawan. Namun kiper Dominik Livakovic benar-benar nyaris membuat frustrasi Selecao. Kurangnya kreativitas dalam membongkar pertahanan Kroasi membuat beberapa skema serangan anak asuhan Tite bisa dimentahkan. Kebuntuan baru pecah di babak perpanjangan waktu saat Neymar sendiri yang harus setelah melewati Livakovic terlebih dahulu sebelum menembak bola ke gawang kosong. Namun saat laga hanya tersisa tiga menit, striker Dinamo Zagreb, Bruno Petkovic menyamakan kedudukan setelah memanfaatkan umpan rekan setimnya di klub, Mislav Orsic. Laga pun harus diakhiri oleh adu penalti. Livakovic kembali menjadi penentu setelah mampu menepis eksekutor pertama Brasil, Rodrygo. Di lain pihak, Alisson Brecker gagal mementahkan satu penalti pun. Hasil ini membuat Kroasia mengulang keberhasilan mereka empat tahun lalu, dua kali melewati hadangan lawannya di babak knockout via adu penalti, sedangkan Tite harus gagal di perempatfinal dalam dua edisi berturut-turut. Pasang taruhan untuk laga Kroasia berikutnya di link alternatif m88.
Kroasia vs Brasil 1-1 (4-2)**
Gol: Bruno Petkovic (117); Neymar (106)
Kroasia: Dominik Livakovic; Dejan Lovren, Josko Gvardiol, Ivan Perisic, Juranovic; Luka Modric, Mario Pasalic (Nikola Vlasic 72), Mateo Kovacic (Lovro Majer 106), Marcelo Brozovic (Mislav Orsic 114), Borna Sosa (Ante Budimir 110) ; Andrej Kramaric (Burno Petkovic 72)
Brasil: Alisson; Marquinhos, Thiago Silva, Danilo, Eder Militao (Alex Sandro 106); Casemiro Luca Paqueta (Fred 106) ; Neymar, Vinicius Jr (Rodrygo 64), Raphinha (Anthony 56), Richarlison (Pedro 84),
** = adu penalti
Tembakan ke gawang | Tembakan melenceng | Tembakan diblok | Penyelamatan kiper | |
Kroasia | 1 | 5 | 3 | 11 |
Brasil | 11 | 3 | 7 | 0 |
Adu penalti
Eksekutor | Kroasia | Brasil |
Nikola Vlasic | V | |
Rodrygo | X (ditepis) | |
Lovro Majer | V | |
Casemiro | V | |
Luka Modric | V | |
Pedro | V | |
Mislav Orsic | V | |
Marquinhos | X (membentur tiang) |
Duel Mencekam Tango-Oranje
Di laga berikutnya, Argentina harus menjalani laga mencekam melawan Belanda juga dengan adu penalti. Kedua tim harus berbagi angka 2-2 sebelum akhirnya tim Tango unggul 3-2 dalam adu tos-tosan. Albiceleste sudah unggul 2-0 terlebih dahulu lewat Nehuel Molina di menit ke 35 dan penalti Leo Messi di menit ke 73. Namun, mereka kembali lengah setelah unggul dua gol dan harus membayar mahal kesalahan tersebut dengan kebobolan dua gol dari Wout Weighorst. Di babak perpanjangan waktu, tim besutan Lionel Scaloni ini baru kembali menguasai dan keluar menyerang. Beberapa peluang emas tercipta dari kaki Angel Di Maria yang ditepis kiper Andreis Noppert dan Enzo Fernandez dan hanya membentur tiang gawang. Yang membuat laga mencekam adalah terjadi beberapa insiden yang berbuntut pertikaian antar pemain dari kedua tim dan 17 kartu kuning. Dalam adu penalti, Argentina menunjukkan kematangnya. Kiper Emiliano Martinez sukses mementahkan dua eksekutor awal. Salah satunya adalah sang kapten, Van Dijk
Belanda vs Argentina 2-2 (3-4)**
Gol: Wout Weighorst (83, 90+11); Nahuel Molina (35), Leo Messi (p 73)
Belanda: Andries Noppert; Jurrien Timber, Virgil Van Dijk, Nathan Ake; Frankie de Jong, Marten de Roon (Teun Koopmeiners 46), Denzel Dumfries, Darley Blind (Luuk de Jong 64) ; Memphis Depay (Wout Weighorst 78), Cody Gakpo, Steven Bergwijn (Steven Berghuis 46)
Argentina: Emiliano Martinez; Nicolas Otamendi, Lisandro Martinez (Angel Di Maria 112), Cristian Romero (German Pezzella 78); Rodrigo de Paul (Leandro Paredes 66), Enzo Fernandez, Alexis MacAllister, Nahuel Molina (Gonzalo Montiel 106), Marcus Acuna (Nicolas Tagliafico 78) ; Lionel Messi, Juan Alvarez (Lautaro Martinez 82)
Tembakan ke gawang | Tembakan melenceng | Tembakan diblok | Penyelamatan kiper | |
Belanda | 2 | 1 | 3 | 3 |
Argentina | 5 | 5 | 4 | 0 |
Adu penalti
Eksekutor | Belanda | Argentina |
Virgil Van Dijk | X (ditepis) | |
Leo Messi | V | |
Steven Berghuis | X (ditepis) | |
Leandro Paredes | V | |
Teun Koopmeiners | V | |
Gonzalo Montiel | V | |
Wout Weighorst | V | |
Enzo Fernandez | X (melebar) | |
Luuk de Jong | V | |
Lautaro Martinez | V |