Piala Dunia U20 1979 menjadi edisi piala dunia yunior yang paling banyak dibicarakan karena dua hal, tampilnya Indonesia dan Diego Maradona.
Tim Garuda pernah tampil di putaran final piala dunia U20 1979 sebelum menjadi tuan rumah di 2023 nanti. Sayangnya, penampilan mereka nyaris tak berbekas karena Bambang Nordiansyah dkk hanya jadi lumbung gol dari lawan-lawannya, termasuk Argentina dengan Maradona-nya. El Diego pun berperan besar sepanjang turnamen hingga tim Tango meraih gelar perdananya plus dianugrahi sebagai pemain terbaik, mirip dengan Piala Dunia 1986.
Serba-serbi Piala Dunia U20 1979
Piala Dunia U20 edisi kedua ini memiliki sejumlah fakta menarik dibandingkan edisi-edisi lainnya. Pasang taruhan anda untuk laga-laga di Piala Dunia U20 2023 Indonesia di link alternatif m88. Berikut serba-serbi piala dunia yunior edisi pertama di Asia ini.
- Kompetisi diadakan pada tanggal 26 Agustus hingga 7 September dengan 16 kontestan yang dibagi dalam empat grup.
- Ada total 32 pertandingan sepanjang turnamen.
- Babak perempatfinal mulai dpertandingkan untuk pertama kalinya
- Kota-kota yang terpilih menjadi tuan rumah adalah Tokyo, Yokohama, Kobe dan Omiya.
- Benua biru mendapatkan jatah enam tim, namun hanya tiga dari empat semifinalis Piala Eropa U19 1978 yang tampil di Jepang 1979. Hal ini menyusul keputusan Skotlandia, salah satu semifinalis, yang mengundurkan diri tanpa alasan resmi yang jelas. Tiga tim lainnya diambil dari tiga runner-up terbaik di fase grup.
- Indonesia ternyata hanya menggantikan Irak, Kuwait dan Korut yang menolak tampil di putaran final sebagai bentuk boikot mereka terhadap Amerika Serikat dimana salah satu produk globalnya, Coca Cola menjadi sponsor utama Piala Dunia U20 saat itu.
- Salah satu dari sedikit edisi piala dunia dimana Brasil gagal lolos ke putaran final.
Maradona Jadi Bintang Utama
Piala Dunia U20 1979 benar-benar menjadi panggung untuk Maradona. Sang legenda benar-benar tampil sempurna bersama duetnya di lini depan, Ramon Diaz. Duo penyerang ini bermain nyaris tanpa cela dari awal hingga akhir kompetisi. Diaz menjadi top skor dengan 8 gol sementara Maradona sukses mencetak enam gol plus sejumlah umpan gol.
Di babak penyisihan, Argentina menghancurkan Indonesia 5-0 di laga perdana, disusul kemenangan tipis 1-0 atas Yugoslavia sebelum menggulung Polandia 4-1 di laga terakhir fase grup. Di perempatfinal, Albiceleste muda tak kesulitan melewati hadangan Aljazair digilas 5-0 sebelum menaklukkan Uruguay 2-0. Di laga puncak, Uni Soviet menjadi rintangan terakhir anak asuhan Cesar Menotti ini. Sempat tertinggal terlebih dahullu lewat gol dari Ponormaryov, namun skor kembali seri 1-1 saat Alves mencetak gol penyeimbang. Selanjutnya, hanya dalam kurun waktu lima menit saja, Argentian memborong dua gol lewat duo Ramon Diaz-Maradona. Gelar perdana pun akhirnya dapat diraih.
Hasil Turnamen
Klasemen akhir di babak penyisihan (dua tim teratas dari masing-masing grup lolos ke babak berikutnya)
Grup A | Grup B | Grup C | Grup D |
---|---|---|---|
Spanyol | Argentina | Paraguay | Uruguay |
Aljazair | Polandia | Portugal | Uni Soviet |
Meksiko | Yugoslavia | Korsel | Hungaria |
Jepang | Indonesia | Kanada | Guinea |
** = adu penalti
* = perpanjangan waktu
Perempatfinal:
- Spanyol vs Polandia 0-0 (3-4)**
- Argentina vs Aljazair 5-0
- Uruguay vs Portugal 1-0*
- Paraguay vs Uni Soviet 2-2 (5-6)*
Semifinal:
- Argentina vs Uruguay 2-0
- Polandia vs Uni Soviet 0-1
Playoff tempat ketiga: Uruguay vs Polandia 1-1 (5-3)*
Final: Argentina vs Uni Soviet 3-1
Top skor: Ramon Diaz (Argentina) – 8 gol
Pemain terbaik: Diego Maradona (Argentina)
Para Pemain yang Bersinar di Piala Dunia Level Senior
Selain Maradona, ada beberapa nama lain yang tetap mencuat saat membela tim senior di ajang turnamen mayor. Dua diantaranya adalah gelandang serang Uni Soviet yang menjadi andalan di piala dunia 1986 dan 1990, Alexander Zavarov, dan kiper El Tri di edisi 1986, Pablo Lorios. Sementara sang top skor, Ramon Diaz, lebih sukses berkarir menjadi pelatih. Ia pernah membawa River Plate menjadi kampiun Copa Libertadores 1996 dan mengantarkan timnas Paraguay menjadi semifinalis Copa America 2015 silam. Berikut ini adalah daftar lengkap pemain di piala dunia U20 1979 yang juga jadi andalan di level senior:
Pemain | Edisi piala dunia (senior) |
Miguel Tendillo (Spanyol) | 1982 |
Djamel Menad (Aljazair) | 1986 |
Hocine Yahi (Aljazair) | 1986 |
Mohamed Chaib (Aljazair) | 1986 |
Pablo Lorios (Meksiko) | 1986 |
Andrzej Buncol (Polandia) | 1982, 1986 |
Andrej Palasz (Polandia) | 1982, 1986 |
Alexander Zavarov (USSR) | 1986, 1990 |
Viktor Chanov (USSR) | 1986 |
Petr Distzl (Hungaria) | 1986 |
Antal Roth (Hungaria) | 1986 |
Sandor Sallai (Hungaria) | 1982, 1986 |
Gabor Poloskei (Hungaria) | 1982 |
Jozsef Kardos (Hungaria) | 1986 |
Jacek Kazimierski (Polandia) | 1982 |
Gabriel Calderon (Argentina) | 1982, 1990 |
Fernando Alvez (Uruguay) | 1986, 1990 |
Miguel Bossio (Uruguay) | 1986 |
Nelson Gutierrez (Uruguay) | 1986, 1990 |
Jorge Barrios (Uruguay) | 1986 |
Ruben Paz (Uruguay) | 1986, 1990 |
Juan Simon (Argentina) | 1990 |
Juan Barbas (Argentina) | 1982 |
Ramon Diaz (Argentina) | 1982 |
Diego Maradona (Argentina) | 1982, 1986, 1990, 1994 |
Tomislav Ivkovic (Serbia) | 1990 |
Ivan Guldej (Serbia) | 1982 |
Rogerio Delgado (Paraguay) | 1986 |
Julio Cesar Romero (Paraguay) | 1986 |
Roberto Cabanas (Paraguay) | 1986 |
Diamantino (Portugal) | 1986 |
Oh Hyun-Ko (Korsel) | 1986 |
Chung Yong-Hwan (Korsel) | 1986, 1990 |
Lee Tae-Ho (Korsel) | 1990 |
Kim Yong-Se (Korsel) | 1986 |
Choi Soon-Ho (Korsel) | 1986 |
Branko Segota (Kanada) | 1986 |
Ian Bridge (Kanada) | 1986 |
Mike Sweeney (Kanada) | 1986 |
Gerry Gray (Kanada) | 1986 |