Lompat ke konten
Home » Piala Dunia U20 1995, Awal Kejayaan Tim Latino

Piala Dunia U20 1995, Awal Kejayaan Tim Latino

  • oleh

Piala Dunia U20 1995 menjadi titik awal kejayaan tim-tim negeri Latino, bukan saja duo raksasa Amerika Selatan, Brasil dan Argentina, namun juga para Latino Eropa.

Sejak edisi 1995, dominasi mereka sebagai kampiun sangat terasa. Hal ini bahkan berlangsung selama lebih dari satu dekade pada akhirnya, atau 12 tahun dengan tim Tango sebagai yang terdepan. Gelar jawara 1995 ini menjadi awal dari deretan empat trofi di lainnya dengan sosok kunci, Jose Pekerman, sebagai tokoh protagonisnya. Bahkan dari sinilah bibit kesuksesan Argentina di Piala Dunia 2022 lalu dimulai.

Serba-serbi Piala Dunia U20 1995

Piala Dunia U20 1995 seharusnya dijadwalkan digelar di Nigeria, bukan Qatar. Namun, negara Afrika tersebut mengundurkan diri karena wabah meningitis yang terjadi di negara tersebut. Ini merupakan kali kedua Nigeria gagal menjadi tuan rumah setelah edisi 1991. Hal itu merupakan satu dari sekian fakta menarik Qatar 1995. Pasang taruhan anda untuk laga-laga di Piala Dunia U20 2023 Indonesia di link alternatif m88. Berikut serba-serbi piala dunia junior dengan tuan rumah pengganti untuk yang ketiga secara berturut-turut.

  • Kompetisi diadakan pada tanggal 13 hingga 18 April. Edisi ini merupakan yang terakhir dengan 16 tim peserta.
  • Hanya ibukota Doha yang dipilih untuk menyelenggarakan kejuaraan ini dengan tiga venue yang disediakan yaitu stadion Khalifa Internasional, stadion Al-Ahly dan stadion Qatar SC.
  • Benua Eropa untuk pertama kalinya hanya mendapat lima tim atau berkurang satu slot. Tim-tim yang lolos merupakan semifinalis di Piala Eropa U18 1994 yaitu sang juara Portugal, runner-up Jerman, semifinalis Spanyol dan Belanda. Satu tiket tersisa direbut oleh Rusia yang menang di laga playoff untuk peringkat ketiga terbaik masing-masing grup di babak penyisihan.
  • Asia untuk pertama kalinya mendapatkan jatah tambahan menjadi tiga tim, termasuk tuan rumah Qatar.

Tim Latino Kuasai Empat Besar

Tim-tim Latino benar-benar perkasa di Qatar 1995 ini. Duo raksasa Amerikan Latin, Argentina dan Brasil, bersua di partai puncak. Mereka sukses menyingkirkan lawan mereka masing-masing di semifinal yaitu Spanyol dan Portugal.

Anak asuhan Jose Pekerman ini sejatinya hanya lolos dari fase grup sebagai runner-up dibawah Portugal. Namun di fase knockout, Juan Sorin cs tampil solid dan tidak kebobolan hingga final. Mereka menyisihkan Kamerun dan Spanyol. Sementara, tim Samba lebih tangguh di babak penyisihan dengan catatan tidak kebobolan sama sekali ketika tergabung bersama tuan rumah, Rusia dan Suriah. Di fase gugur, Caio dkk harus susah payah mengalahkan Jepang dan Portugal dengan skor tipis.

Di final, Albiceleste muda menunjukkan kualitasnya dengan permainan taktis dan cepat. Juan Sorin cs akhirnya unggul 2-0 atas Selecao lewat gol-gol yang dicetak oleh Leonardo Biagini dan Francesco Guerrero. Argentina sukses merengkuh gelar keduanya sekaligus membalas kekalahan mereka atas Brasil di final edisi 1983.

Hasil Turnamen

Klasemen akhir babak penyisihan (dua tim teratas lolos di klasemen akhir lolos ke babak berikutnya)

Grup AGrup BGrup CGrup D
BrasilSpanyolPortugalKamerun
RusiaJepangArgentinaAustralia
SuriahCiliBelandaKosta Rika
QatarBurundiHondurasJerman

** = adu penalti

* = perpanjangan waktu

Perempatfinal:

  • Brasil vs Jepang 2-1
  • Spanyol vs Rusia 4-1
  • Portugal vs Australia 2-1*
  • Kamerun vs Argentina 0-2

Semifinal:

  • Brasil vs Portugal 1-0
  • Spanyol vs Argentina 0-3

Playoff tempat ketiga: Portugal vs Spanyol 3-2

Final: Argentina vs Brasil 2-0

Top skor: Joseba Exteberria (Spanyol) – 7 gol

Pemain terbaik: Caio (Brasil)

Para Pemain yang Bersinar di Piala Dunia Level Senior

Piala Dunia U20 1995 cukup banyak menghasilkan punggawa-punggawa yang kemudian menjadi bintang di level senior. Uniknya, mereka lebih banyak berasal dari tim-tim yang telah tersingkir lebih awal ketimbang para finalis yang hanya melahirkan satu pemain bintang saja masing-masing, yaitu Juan Sorin dan Denilson. Sementara dari tim Matador ada duet penyerang di Real Madrid yang sukses memberikan dua gelar UCL di 1998 dan 2000, Raul dan Fernando Morientes, ada juga bintang Jepang yang kemudian malang melintang di Liga Italia, Hidetoshi Nakata. Ada juga bintang The Socceroos, Mark Viduka serta penyerang Kosta Rika yang lama merumput di Inggris, Paulo Wanchope. Berikut ini adalah daftar pemain di piala dunia U20 1981 yang juga jadi andalan di level senior:

Pemain Edisi piala dunia (senior)
Mauricio Aros (Cili) 1998
Ryuzo Morioka (Jepang) 2002
Naoki Matsuda (Jepang) 2002
Hidetoshi Nakata (Jepang) 1998, 2002, 2006
Raul Gonzales (Spanyol) 1998, 2002, 2006
Fernando Morientes (Spanyol) 1998, 2002
Michel Salgado (Spanyol) 2006
Joseba Exteberria (Spanyol) 1998
Mark Viduka (Australia) 2006
Pierre Wome (Kamerun) 1998, 2002
Augustin Simo (Kamerun) 1998
Geremi Njitap (Kamerun) 2002, 2010
Joel Epalle (Kamerun) 2002
Harold Wallace (Kosta Rika) 2002, 2006
Jervis Drummond (Kosta Rika) 2006
Paulo Wanchope (Kosta Rika) 2002, 2006
Denilson (Brasil) 1998, 2002
Andrei Solomatin (Rusia) 2002
Sergei Semak (Rusia) 2002
Dmitri Khokhlov (Rusia) 2002
Juan Pablo Sorin (Argentina) 2002, 2006
Danny Landzaat (Belanda) 2002
Beto (Portugal) 2002
Quim (Portugal) 2002
Nuno Gomes (Portugal) 2006
Armando Guevara (Honduras) 2010