Lompat ke konten
Home » Piala Dunia U20 1999, Munculnya Bibit Emas Matador

Piala Dunia U20 1999, Munculnya Bibit Emas Matador

  • oleh

Piala Dunia U20 1999 menjadi tonggak sejarah baru bagi sepakbola Spanyol. Disinilah bibit generasi emas mereka muncul yang kelak kemudian berjaya di akhir dekade 2000an dan awal era 2010an.

Piala dunia junior yang diselenggarakan di Nigeria itu tak pelak juga menjadi penanda bahwa tanah Afrika memberi keberuntungan bagi tim Matador. Xavi dan kolega bukan hanya meraih gelar juara dunia U20 nya di benua tersebut, namun juga meraih gelar yang sama di level senior 11 tahun kemudian di Afsel 2010. Selain, Xavi, ada juga Iker Casillas, dan Pablo Marchena yang jadi pemain kunci di Nigeria 1999 plus jadi anggota skuad di 2010.

Serba-serbi Piala Dunia U20 1999

Piala Dunia U20 1999 memiliki beberapa fakta menarik yang layak dicatat. Pasang taruhan anda untuk laga-laga di Piala Dunia U20 2023 Indonesia di link alternatif m88. Berikut serba-serbi kompetisi FIFA yang akhirnya digelar di Nigeria setelah dua kali tertunda ini:

  • Turnamen diadakan pada tanggal 3 hingga 24 April.
  • Ada delapan kota yang terpilih menjadi tuan rumah yaitu Ibadan, Lagos, Enugu, Port Harcourt, Kano, Calabar, Kaduna, Bauchi
  • Zambia, Kazakhstan, dan Kroasia menjadi tim debutan.

Kejutan Jepang dan Mali Dampingi Sukses Spanyol

Sejatinya bukan hanya kesuksesan La Furia Roja muda yang jadi buah bibir, namun juga dua tim asal Asia dan Afrika yaitu Jepang dan Mali. Keduanya tampil mengejutkan dengan mampu melaju hingga semifinal.

Tim Samurai biru muda malah mengikuti jejak Qatar sebagai tim Asia yang tampil di final. Tak tanggung-tanggung anak asuhan Phillip Troussier tersebut menyingkirkan Portugal, Meksiko dan Uruguay di fase knockout sebelum bersua Spanyol di final. Sayangnya, layaknya Qatar di edisi 1981, Jepang juga bernasib sama usai dibantai 0-4 di laga puncak. Sedangkan Mali menyisihkan sesama tim Afrika, Kamerun dan tuan rumah Nigeria sebelum dibekuk tim Matador 1-3 di semifinal. Seydou Keita cs akhirnya sukses meraih tempat ketiga usai mengalahkan Uruguay 1-0 di perebutan juara ketiga.

Hasil Turnamen

Klasemen akhir babak penyisihan (dua tim teratas lolos di klasemen akhir lolos ke babak berikutnya, plus peringkat ketiga terbaik dari grup A, B, D, E)

Grup AGrup BGrup C
ParaguayGhanaMeksiko
NigeriaKroasiaIrlandia
Kosta RikaArgentinaAustralia
JermanKazakhstanArab Saudi
Grup DGrup EGrup F
MaliJepangSpanyol
PortugalASBrasil
UruguayKamerunZambia
KorselInggrisHonduras

** = adu penalti

* = perpanjangan waktu

Perdelapanfinal:

  • Mali vs Kamerun 5-4
  • Irlandia vs Nigeria 1-1 (3-5)**
  • Spanyol vs AS 3-2
  • Ghana vs Kosta Rika 2-0
  • Paraguay vs Uruguay 2-2 (9-10)**
  • Brasil vs Kroasia 4-0
  • Jepang vs Portugal 1-1(5-4)**
  • Meksiko vs Argentina 4-1

Perempatfinal:

  • Mali vs Nigeria 3-1
  • Spanyol vs Ghana 1-1 (8-7)**
  • Uruguay vs Brasil 2-1
  • Jepang vs Meksiko 2-0

Semifinal:

  • Mali vs Spanyol 1-3
  • Uruguay vs Jepang 1-2

Playoff tempat ketiga: Mali vs Uruguay 1-0

Final: Spanyol vs Jepang 4-0

Top skor: Pablo Counago (Spanyol) – 5 gol

Pemain terbaik: Seydou Keita (Mali)

Para Pemain yang Bersinar di Piala Dunia Level Senior

Piala Dunia U20 1999 melahirkan lebih banyak bintang dari sebelumnya, sebut saja bintang tim Samba Ronaldinho, mantan bek kiri termahal Inggris, Ashley Cole, pemain terbaik Piala Dunia 2010, Diego Forlan, kiper legendaris Spanyol Iker Casilas, punggawa andalan USMNT Tim Howard dan mesin gol Republik Irlandia, Robbie Kane, plus tentu saja Xavi Hernandez, yang kini menjadi pelatih eks klubnya, Barcelona. Berikut ini adalah daftar pemain di piala dunia U20 1999 yang juga jadi andalan di level senior:

Pemain Edisi piala dunia (senior)
Gabriel Milito (Argentina) 2006
Esteban Cambiasso (Argentina) 2006
Stipe Pletikosa (Kroasia) 2002, 2014
Anthony Seric (Kroasia)  1998, 2002, 2006
Jurica Vranjes (Kroasia) 2002
Stephen Appiah (Ghana) 2006, 2010
Sammy Adjei (Ghana) 2006
Carlos Kameni (Kamerun) 2002, 2010
Daniel Kome (Kamerun) 2002
Ashley Cole (Inggris) 2002, 2006, 2010
Peter Crouch (Inggris) 2006
Akira Kaji (Jepang) 2006
Junichi Inamoto (Jepang) 2002, 2006, 2010
Mitsuo Ogasawara (Jepang) 2002, 2006
Naoihiro Takahara (Jepang) 2006
Yasuhito Endo (Jepang) 2006, 2010, 2014
Koji Nakata (Jepang) 2002. 2006
Shinji Ono (Jepang) 1998, 2002, 2006
Steve Cherundolo (AS) 2006, 2010, 2014
Carlos Bocanegra (AS) 2006, 2010
Tim Howard (AS) 2006, 2010, 2014
Song Chong-gug (Korsel) 2002, 2006
Seol Ki-Hyeon (Korsel) 2002, 2006
Lee Dong-Gook (Korsel) 1998, 2010
Marco Caneira (Portugal) 2006
Simao Sabrossa (Portugal) 2006, 2010
Diego Forlan (Uruguay) 2002, 2010, 2014
Fabian Carini (Uruguay) 2002
Gonzalo Sorondo (Uruguay) 2002
Diego Perez (Uruguay) 2010
Brett Emerton (Australia) 2006
Mark Bresciano (Australia) 2006
Jason Culina (Australia) 2006
Vince Grella (Australia) 2006, 2010
Mile Sterjovski (Australia) 2006
Rafael Marquez (Meksiko) 2002, 2006, 2010, 2014. 2018
Gerardo Torrado (Meksiko) 2002, 2006, 2010
Robbie Keane (Irlandia) 2002
Damien Duff (Irlandia) 2002
Mabrouk Zaid (Arab Saudi) 2006
Fouzi Al-Shehri (Arab Saudi) 2002
Julio Cesar (Brasil) 2006, 2010, 2014
Ronaldinho (Brasil) 2002, 2006
Juan (Brasil) 2006, 2010
David Suazo (Honduras) 2010
Carlos Marchena (Spanyol) 2002, 2010
Xavi Hernandez (Spanyol) 2002, 2006, 2010, 2014
Iker Casillas (Spanyol) 2002, 2006, 2010, 2014
Gilberto Martinez (Kosta Rika) 2002, 2006
Danny Fonseca (Kosta Rika) 2006
Winston Parks (Kosta Rika) 2002
Pius Ikedia (Nigeria) 2002
Joseph Yobo (Nigeria) 2002, 2010, 2014
Rabiu Afolabi (Nigeria) 2002, 2010
Julius Aghahowa (Nigeria) 2002
Paulo Da Silva (Paraguay) 2006, 2010
Roque Santa Cruz (Paraguay) 2002, 2006, 2010
Nelson Cuevas (Paraguay) 2002, 2006
Salvador Cabanas (Paraguay) 2006