Piala Dunia U20 2009 merupakan salah satu edisi piala dunia U20 yang bersejarah dimana untuk pertama kalinya, wakil benua Afrika menjadi kampiun. Keberhasilan tersebut semakin lengkap karena edisi 2009 juga diselenggarakan di Afrika.
Memang Afrika bukan pertama kalinya menjadi tuan rumah kejuaraan dunia junior ini. Gelaran pertama ajang ini bahkan sudah dipertandingkan di benua tersebut pada tahun 1977. Saat itu, Tunisia lah yang terpilih menjadi tuan rumah. Di tahun 1999, Afrika kembali mendapat kesempatan yang sama setelah Nigeria ditunjuk oleh FIFA. Namun, baru Ghana lah yang mampu menjadi juara setelah sempat dua kali menjadi finalis di edisi 1993 dan 2001. Bahkan kesuksesan The Young Black Stars belum bisa terulang hingga kini, termasuk oleh Nigeria yang juga pernah dua kali melaju ke partai puncak di edisi 1989 dan 2005.
Serba-serbi Piala Dunia U20 2009
Piala Dunia U20 2009 memiliki beberapa fakta menarik yang layak dicatat. Pasang taruhan anda untuk laga-laga di Piala Dunia U20 2023 Indonesia di link alternatif m88. Berikut serba-serbi piala dunia junior ketiga yang diadakan di zona CAF tersebut;
- Turnamen diadakan pada tanggal 24 September hingga 16 Oktober atau mundur dari jadwal sebelumnya yaitu tanggal 10 – 31 July. Hal ini disebabkan karena ada jadwal Piala Konfederasi 2009 di musim panas.
- Ada lima kota yang terpilih menjadi tuan rumah yaitu Kairo, Port Said, Ismailia, Suez dan Alexandria.
- Tahiti dan Venezuela menjadi tim debutan.
- Untuk pertama kalinya penghargaan kiper terbaik turnamen diperebutkan.
Ghana Mencuri Perhatian, Para Unggulan Bertumbangan
The Black Stars muda telah mencuri perhatian dengan tampil prima sejak babak penyisihan. Mereka sukses menjadi juara grup D usai tampil tak terkalahkan, termasuk saat membantai Inggris 4-0. Konsistensi performa mereka diuji di fase gugur. Andre Ayew cs harus berjibaku melewati hadangan Afsel, Korsel dan Hungaria sebelum akhirnya melaju ke partai puncak.
Di final, mereka telah ditunggu oleh tim favorit Brasil. Selecao menjadi satu-satunya tim unggulan yang tersisa setelah Spanyol, Italia harus pulang lebih awal plus Uruguay dan Jerman yang disingkirkan Ganso dkk di fase knockout sebelum menyisihkan Kosta Rika di semifinal. Namun, Ghana tidak gentar dan berhasil merengkuh gelar juara dunia U20 pertama bagi Afrika sekaligus menuntaskan dendam atas Brasil yang mengalahkan mereka di final edisi 1993. Kali ini, The Black Stars unggul lewat adu penalti.
Hasil Turnamen
Klasemen akhir babak penyisihan (dua tim teratas lolos di klasemen akhir lolos ke babak berikutnya, plus peringkat ketiga terbaik dari grup A, B, C, E)
Grup A | Grup B | Grup C |
---|---|---|
Mesir | Spanyol | Jerman |
Paraguay | Venezuela | Korsel |
Italia | Nigeria | AS |
Trinidad & Tobago | Tahiti | Kamerun |
Grup D | Grup E | Grup F |
---|---|---|
Ghana | Brasil | Hungaria |
Uruguay | Rep Ceko | UEA |
Uzbekistan | Kosta Rika | Afrika Selatan |
Inggris | Australia | Honduras |
** = adu penalti
* = perpanjangan waktu
Perdelapanfinal:
- Paraguay vs Korsel 0-3
- Ghana vs Afsel 2-1*
- Spanyol vs Italia 1-3
- Hungaria vs Rep Ceko 2-2 (4-3)**
- Brasil vs Uruguay 3-1
- Jerman vs Nigeria 3-2
- Venezuela vs UEA 1-2
- Mesir vs Kosta Rika 0-2
Perempatfinal:
- Korsel vs Ghana 2-3
- Italia vs Hungaria 2-3*
- Brasil vs Jerman 2-1*
- UEA vs Kosta Rika 1-2*
Semifinal:
- Ghana vs Hungaria 3-2
- Brasil vs Kosta Rika 1-0
Playoff tempat ketiga: Hungaria vs Kosta Rika 1-1 (2-0)**
Final: Ghana vs Brasil 0-0 (4-3)**
Top skor: Dominic Adiyiah (Ghana) – 8 gol
Pemain terbaik: Dominic Adiyiah (Ghana)
Kiper Terbaik: Esteban Alvarado (Kosta Rika)
Para Pemain yang Bersinar di Piala Dunia Level Senior
Piala Dunia U20 2009 mungkin menjadi yang paling sedikit melahirkan pemain bintang dai era modern dengan format 24 peserta. Meski begitu, mereka yang mencuat menjadi pemain yang luar biasa seperti duo punggawa tim Matador, Jordi Alba, Cesar Azpilicueta, penyerang Ghana Andre Ayew dan gelandang The Socceroos, Aaron Mooy. Berikut ini adalah daftar pemain di piala dunia U20 2009 yang juga jadi andalan di level senior:
Pemain | Edisi piala dunia (senior) |
Ahmed Hegazi (Mesir) | 2018 |
Odion Ighalo (Nigeria) | 2018 |
Cesar Azpilicueta (Spanyol) | 2014, 2018, 2022 |
Jordi Alba (Spanyol) | 2014, 2018, 2022 |
Kim Young Gwon (Korsel) | 2014. 2018, 2022 |
Koo Ja Cheul Korsel) | 2014 |
Kim Seung Gyu (Korsel) | 2014, 2018, 2022 |
Yun Suk Young (Korsel) | 2014 |
Lee Seung Yeoul (Korsel) | 2010 |
Kim Bo Kyung (Korsel) | 2010 |
Ron Robert Zieler (Jerman) | 2014 |
Andrew Redmayne (Australia) | 2022 |
Ryan McGowan (Australia) | 2014 |
Mathew Jurman (Australia) | 2018 |
Aaron Mooy (Australia) | 2018, 2022 |
Tommy Oar (Australia) | 2014 |
Douglas Costa (Brasil) | 2018 |
Ganso (Brasil) | 2010 |
Marco Urena (Kosta Rika) | 2014, 2018 |
David Guzman (Kosta Rika) | 2018 |
Christian Gamboa (Kosta Rika) | 2014, 2018 |
Bryan Oviedo (Kosta Rika) | 2018, 2022 |
Kieran Trippier (Inggris) | 2018, 2022 |
Jonathan Mensah (Ghana) | 2010, 2014 |
Emanuel Agmeyang Badu (Ghana) | 2014, |
Andre Ayew (Ghana) | 2010, 2014, 2022 |
Daniel Opare (Ghana) | 2014 |
Dominic Adiyiah (Ghana) | 2014 |
Gaston Ramirez (Uruguay) | 2014 |
Abel Hernandez (Uruguay) | 2014 |
Nicolas Lodeiro (Uruguay) | 2010, 2014 |
Sebastian Coates (Uruguay) | 2014, 2018, 2022 |
Martin Campana (Uruguay) | 2018 |