Mendengar nama Muller, tentu sosok Gerd, bukan hanya Thomas, tidak bisa dikesempingkan. Ia adalah pemegang rekor top skor terlama baik bersama timnas Jerman, maupun di level klub bersama Bayern Munich. Di piala dunia sendiri, pemain yang dijuluki ‘Der Bomber’ ini menjadi pencetak gol terbanyak di edisi 1970 dengan 10 gol. Total ia sukses mencetak 14 gol di putaran final. Sebuah rekor yang bertahan selama 32 tahun.
Prestasi di Piala Dunia
Gerd Muller telah menjadi bagian tim Panser sejak 1966. Namun, penyerang kelahiran Nordlingen ini baru mendapat kesempatan tampil di even mayor pada piala dunia Meksiko 1970.
Muller pun langsung bersinar saat menjalani debutnya di laga perdana menghadapi Maroko dimana ia mencetak gol penentu kemenangan setelah membuat umpan gol bagi pemain senior Uwe Seeler. Di partai berikutnya, der Bomber berkontribusi besar saat Die Mannschaft menghempaskan Bulgaria dengan skor 5-2. Ia mencetak hattrick dan memberikan sebuah umpan gol kembali untuk sang kapten Seeler. Di laga pamungkas, Muller kembali membuat hattrick usai menghantam Peru 3-1. Di babak knockout, penampilan eks striker Bayern Munich tersebut tidak surut. Ia mencetak tiga gol lagi dari dua laga saat menaklukkan Inggris 3-2 di perempatfinal namun tumbang dari Italia 3-4 di semifinal.
Empat tahun kemudian, saat negaranya menjadi tuan rumah, Gerd Muller tetap menjadi andalan di lini depan meski tidak lagi menjadi top skor. Jumlah golnya pun menurun drastis menjadi empat saja. Namun, ia menjadi pencetak gol penentu kemenangan di final saat membekuk Belanda 2-1. Itu adalah gol ketiganya di final turnamen mayor setelah mencetak brace di final Piala Eropa dua tahun sebelumnya. Sayangnya, 1974 adalah piala dunia terakhirnya usai berargumen dengan DFB (PSSI-nya Jerman). Cek bursa taruhan piala dunia 2022 untuk laga-laga tim favorit hanya di link M88.
Babak | Lawan | Skor | Kontribusi
(gol, umpan gol) |
|
Meksiko 1970 | Fase grup | Maroko | 2-1 | 1 gol, 1 assist |
Bulgaria | 5-2 | 3 gol, 1 assist | ||
Peru | 3-1 | 3 gol | ||
8 Besar | Inggris | 3-2 | 1 gol | |
Semifinal | Italia | 3-4 | 2 gol | |
Playoff tempat ketiga | Uruguay | 1-0 | 1 assist | |
Jerman 1974 | Fase grup 1 | Chili | 1-0 | – |
Australia | 3-0 | 1 gol | ||
Jerman Timur | 0-1 | – | ||
Fase grup 2 | Yugoslavia | 2-0 | 1 gol | |
Swedia | 4-2 | 2 assist | ||
Polandia | 1-0 | 1 gol | ||
Final | Belanda | 2-1 | 1 gol |
Prestasi Bersama Klub
Karir der Bomber di level klub pun sama mengkilapnya. Ia menjadi bagian dari generasi emas pertama Die Rotten di dekade 1970an. Saat itu, Bayern Munich menjadi tim Jerman pertama yang merebut gelar Liga Champions Eropa di tahun 1974, yang dipertahankan dua musim berikutnya di 1975 dan 1976. Selain itu, ia juga membantu klubnya memenangkan Piala Interkontinental, versi lama dari Piala Dunia Antar Klub di tahun 1976 serta Piala Winners 1967 (kompetisi kelas dua Eropa, setara dengan Liga Europa saat ini).
Selain deretan gelar bersama klub, Gerd Muller juga mendapat sejumlah gelar individu prestisius seperti menjadi pemenang Ballon d’Or 1970, tujuh kali gelar top skor Bundesliga, dua kali gelar top skor kompetisi seantero Eropa di tahun 1970 dan 1971, empat kali top skor Liga Champions.
Penyerang yang dikenal gesit dan lincah ini meski berpostur pendek juga merupakan pemegang rekor pencetak gol terbanyak Bundesliga dalam satu musim pada tahun 1972 dan pencetak gol terbanyak dalam satu tahun kalender di tahun yang sama.
Karir usai Pensiun
Usai gantung sepatu, Gerd Muller tak pernah kembali sepenuhnya di lapangan hijau layaknya mantan rekan setimnya Franz Beckenbauer. Ia hanya menjadi pelatih Bayern B sejak 1992 hingga 2014.