Piala Dunia U20 2005 tak bisa dipungkiri merupakan panggung milik Lionel Messi. Ia tidak hanya sukses membuat decak kagum para pemandu bakat, penonton, kawan hingga lawan namun juga seluruh dunia secara keseluruhan. Tak heran jika namanya kemudian melegenda hingga saat ini.
La Pulga tak hanya sukses tampil sebagai pemain terbaik turnamen namun juga berhasil meraih predikat top skor dengan enam gol plus dua umpan gol. Ia menjadi satu dari tiga punggawa tim Tango yang mampu mendapatkan gelar ganda secara individu. Yang menarik, bintang PSG yang baru saja dikukuhkan sebagai Pemain Terbaik Dunia versi FIFA untuk ketujuh kalinya tahun ini berperan membawa Argentina merengkuh gelar kelima lewat jalan terjal mirip dengan perjalanan mereka di Piala Dunia 2022. Mereka mengawali turnamen dengan kekalahan sebelum dilanjutkan dengan enam kemenangan beruntun dimana Messi juga mencetak gol di setiap fase mulai dari babak penyisihan hingga final, mirip dengan yang dilakukannya di Qatar lalu.
Serba-serbi Piala Dunia U20 2005
Piala Dunia U20 2005 tak memiliki banyak fakta menarik yang layak dicatat. Pasang taruhan anda untuk laga-laga di Piala Dunia U20 2023 Indonesia di link alternatif m88. Berikut serba-serbi kompetisi FIFA yang akhirnya digelar di Nigeria setelah duaini:
- Turnamen diadakan pada tanggal 10 Juni hingga 2 Juli.
- Ada enam kota yang terpilih menjadi tuan rumah yaitu Utrecht, Kerkrade, Emmen, Tilburg, Enschede, dan Doetinchem.
- Benin dan Swiss menjadi tim debutan.
Ironi Para Wakil Eropa
Satu hal yang paling menonjol terlihat sepanjang Piala Dunia U20 2005 ini adalah absennya para wakil Eropa di semifinal. Padahal benua Eropa merupakan konfederasi dengan wakil terbanyak edisi tersebut yaitu tujuh tim (Belanda, Jerman, Spanyol, Italia, Swiss, Turki dan Ukraina), bahkan lebih dari edisi-edisi sebelumnya yang umumnya hanya enam tim. Alhasil, empat besar diisi oleh para wakil zona CONMEBOL dan CAF dengan masing-masing dua tim.
Di partai puncak, Argentina lah yang bersua Nigeria setelah keduanya menyisihkan Brasil dan Maroko. Leo Messi dkk mengalahkan Kolombia dan Spanyol di fase gugur sedangkan tim Elang Super muda membungkam Ukraina dan tuan rumah Belanda di babak knockout. Pada akhirnya dua gol penalti dari the Messiah lah yang membantu Albiceleste memenangkan gelar kelima sedangkan Nigeria hanya mampu membalas sebiji gol dari Chinedu Obasi Ogbuke.
Hasil Turnamen
Klasemen akhir babak penyisihan (dua tim teratas lolos di klasemen akhir lolos ke babak berikutnya, plus peringkat ketiga terbaik dari grup B, C, D, E)
Grup A | Grup B | Grup C |
---|---|---|
Belanda | Tiongkok | Spanyol |
Jepang | Ukraina | Maroko |
Benin | Turki | Cili |
Australia | Panama | Honduras |
Grup D | Grup E | Grup F |
---|---|---|
AS | Kolombia | Brazil |
Argentina | Suriah | Nigeria |
Jerman | Italia | Korsel |
Mesir | Kanada | Swiss |
** = adu penalti
* = perpanjangan waktu
Perdelapanfinal:
- Tiongkok vs Jerman 2-3
- Brasil vs Suriah 1-0
- Kolombia vs Argentina 1-2
- Spanyol vs Turki 3-0
- Maroko vs Jepang 1-0
- AS vs Italia 1-3
- Nigeria vs Ukraina 1-0
- Belanda vs Cili 3-0
Perempatfinal:
- Jerman vs Brasil 1-2*
- Argentina vs Spanyol 3-1
- Maroko vs Italia 2-2 (4-2)**
- Nigeria vs Belanda 1-1 (10-9)**
Semifinal:
- Brasil vs Argentina 1-2
- Nigeria vs Maroko 3-0
Playoff tempat ketiga: Brasil vs Maroko 2-1
Final: Argentina vs Nigeria 2-1
Top skor: Lionel Messi (Argentina) – 6 gol
Pemain terbaik: Lionel Messi (Argentina)
Para Pemain yang Bersinar di Piala Dunia Level Senior
Selain Messi, ada sejumlah pemain lain yang kemudian tenar di kemudian hari. Sebut saja mesin gol asal Kolombia, Radamel Falcao, gelandang tengah Nigeria, John Obi Mikel, bintang tim Samurai Biru Keisuke Honda, serta duo bintang tim Matador, David Silva dan Cesc Fabregas. Berikut ini adalah daftar pemain di piala dunia U20 2005 yang juga jadi andalan di level senior:
Pemain | Edisi piala dunia (senior) |
Danny Vukovic (Australia) | 2018, 2022 |
Mark Milligan (Australia) | 2006, 2010, 2014, 2018 |
Keisuke Honda (Jepang) | 2010, 2014, 2018 |
Ron Vlaar (Belanda) | 2014 |
Hedwiges Maduro (Belanda) | 2006 |
Quincy Abiye (Belanda/Ghana) | 2010 |
Ibrahim Afellay (Belanda) | 2010 |
Ryan Babel (Belanda) | 2006 |
Haris Medunjanin (Belanda/Bosnia) | 2014 |
Roman Torres (Panama) | 2018 |
Marcelo Diaz (Cili) | 2014 |
Mathias Fernandez (Cili) | 2010 |
Gonzalo Jara (Cili) | 2010, 2014 |
Jose Fuenzalida (Cili) | 2014 |
Jorge Claros (Honduras) | 2014 |
Ramon Nunez (Honduras) | 2010 |
Emilio Izaguirre (Honduras) | 2010, 2014 |
Raul Albiol (Spanyol) | 2014 |
Juanfran (Spanyol) | 2014 |
Fernando Llorente (Spanyol) | 2010, 2014 |
David Silva (Spanyol) | 2010, 2014, 2018 |
Cesc Fabregas (Spanyol) | 2006, 2010, 2014 |
Gabriel Palletta (Argentina/Italia) | 2014 |
Ezequiel Garay (Argentina) | 2014 |
Lucas Biglia (Argentina) | 2014, 2018 |
Fernando Gago (Argentina) | 2014 |
Leo Messi (Argentina) | 2006, 2010, 2014, 2018, 2022 |
Pablo Zabaleta (Argentina) | 2014 |
Sergio Aguero (Argentina) | 2010, 2014 |
Shikabala (Mesir) | 2018 |
Marcel Jansen (Jerman) | 2006, 2010 |
Jonathan Spector (AS) | 2010 |
Benny Felihaber (AS) | 2010 |
Asmir Begovic (Kanada / Bosnia) | 2014 |
Carlos Valdes (Kolombia) | 2014 |
Juan Zuniga (Kolombia) | 2014 |
Cristian Zapata (Kolombia) | 2014, 2018 |
Radamel Falcao (Kolombia) | 2018 |
Fredy Guarin (Kolombia) | 2014 |
Abel Aguilar (Kolombia) | 2014, 2018 |
David Ospina (Kolombia) | 2014, 2018 |
Felipe Luis (Brasil) | 2018 |
Taiye Taiwo (Nigeria) | 2010 |
Onyekachi Apam (Nigeria) | 2010 |
Chinedu Obasi (Nigeria) | 2010 |
Sani Kaita (Nigeria) | 2010 |
John Obi Mikel (Nigeria) | 2014, 2018 |
Kim Jin-kyu (Korsel) | 2006 |
Park Chu-young (Korsel) | 2010, 2014 |
Lee Keun-ho (Korsel) | 2014 |
Jung Sung-ryong (Korsel) | 2010, 2014 |
Johan Djorou (Swiss) | 2006, 2014, 2018 |
Phillipe Sanderos (Swiss) | 2006, 2010, 2014 |
Tranquillo Barnetta (Swiss) | 2006, 2010 |
Reto Ziegler (Swiss) | 2010, 2014 |
Blerim Dzemaili (Swiss) | 2006, 2014, 2018 |