Sosok Franz Beckebauer adalah legenda dan pemimpin sejati sepakbola Jerman yang bergelimang gelar bukan hanya saat sebagai pelatih, namun juga saat masih aktif bermain.
Beckenbauer sangat layak menyandang nama panggilan yang disematkan kepadanya ‘Der Kaizer’ atau sang kaisar. Ia adalah figur terhormat bukan hanya di sepakbola Jerman namu juga dunia. Pemain legendaris yang pernah merumput di New York Cosmos ini merupakan kapten sekaligus pemain kunci saat merengkuh gelar kedua di 1974, memenangkan gelar ketiga sebagai pelatih di edisi 1990 hingga sukses menjadi ketua panitia penyelenggara saat negaranya menjadi tuan rumah piala dunia 2006 meski timnas Jerman gagal menjadi juara. Atas kontribusinya tersebut, tak berlebihan jika ia disebut sebagai kaisar sepakbola Jerman.
Prestasi di Piala Dunia
Beckenbauer mengawali karir kepelatihannya langsung di timnas Jerman usai piala Eropa 1984 dimana tim Panser gagal lolos dari babak penyisihan. Ia menggantikan atasannya Jupp Derwall yang menjadikannya sebagai asisten pelatih usai pensiun bermain.
Debut Beckenbauer melatih Die Mannschaft terjadi di Meksiko 1986 usai lolos dari babak kualifikasi piala dunia zona Eropa setelah berada satu grup dengan Portugal yang menyingkirkan mereka di piala Eropa 1984, tim asuhannya tergabung dengan Uruguay, Denmark dan Skotlandia. Berhadapan dengan Uruguay di laga perdana, Harold Schumacher dkk hanya bermain imbang 1-1 saja. Timnya tetap lolos dari babak penyisihan grup namun dengan hasil yang kurang menyakinkan yaitu dengan sekali kemenangan, sekali seri dan sekali kalah yang membuatnya hanya melaju sebagai runner up grup. Meski terseok-seok di awal turnamen, anak asuhannya mampu melaju hingga final setelah menyingkirkan Maroko, Meksiko dan Prancis sebelum akhirnya takluk 2-3 dari Argentina. Empat tahun berselang, Beckenbauer mampu tampil nyaris tanpa cela sepanjang turnamen. Tim Panser membekuk Belanda 2-1 di perdelapan final, Cekoslovakia 1-0 di perempatfinal dan menyingkirkan Inggris 4-3 lewat adu penalti setelah bermain imbang 1-1. Di partai puncak, ia pun dengan sempurna membalas kegagalannya di Meksiko dengan membungkam Argentina lewat gol tunggal Andreas Brehme dari titik putih. Pasang taruhan anda untuk laga-laga di timnas Jerman di link alternatif M88. Berikut rincian hasil pertandingan yang ditanganinya selama piala dunia:
Menang | Seri | Kalah | Gol memasukkan
– kemasukan |
|
Meksiko 1986 | 3 | 2 | 2 | 8-7 |
Italia 1990 | 5 | 2 | 0 | 15-5 |
Prestasi Lainnya
Prestasinya sebagai pemain bersama selain bersama timnas Jerman dan Bayern Munich tidak perlu diragukan lagi, termasuk juara piala Eropa 1972 dan tiga gelar juara liga Champions dari tahun 1974 hingga 1976. Namun sebagai pelatih, ia belum pernah meraih gelar tertinggi di kompetisi Eropa tersebut, baik bersama Bayern dan Die Mannschaft di piala Eropa 1988.
Der Kaizer yang dikenal berposisi sebagai libero saat aktif bermain hanya pernah membawa Bayern meraih gelar Piala UEFA (versi lama Liga Europa) di musim 1995/96 setelah mengambil alih posisi Otto Rehhagel yang dipecat di tengah musim. Gelar lainnya yang pernah diperoleh pemenang Ballon D’Or 1972 dan 1976 ini adalah juara Liga Prancis 1991 bersama Marseille (sebagai direktur teknik) dan juara Bundesliga 1994 bersama Die Roeten sebelum akhirnya menjabat sebagai presiden klub elit asal Bavaria tersebut hingga 2009.