Duel Jerman vs Belanda adalah salah satu duel klasik terpanas di berbagai ajang, termasuk Piala Dunia, meskipun tim Oranye belum pernah merengkuh gelar juara. Mereka adalah pemegang rekor menjadi runner up terbanyak yaitu tiga kali. Pertemuan dua tim yang merupakan bangsa serumpun ini, terutama dalam bahasa, nyaris selalu diwarnai berbagai insiden mulai dari adu mulut, adu jotos hingga insiden ludah antara Frank Rijkaard dan Rudi Voeller di piala dunia 1990.
Duel ini paling sengit terjadi di antara tahun 1974 hingga awal dekade 1990an dimana sentimen perang dunia 2 masih terasa. Hal itu tak lepas dari fakta bahwa Jerman memang pernah lima tahun menduduki negara tetangganya tersebut menjelang perang dunia ke 2 pecah. Tak heran jika di masa itu, kemenangan atas tim Panzer di lapangan sangat dinanti rakyat negeri kincir angin tersebut sebagai pelampiasan atas kekalahan mereka di luar lapangan.
Beberapa nama besar dari kedua kubu pernah terlibat di duel ini seperti Franz Beckenbauer, Sepp Maier, Gerd Muller melawan Johan Cruyff, Johan Neeskens serta Johnny Repp di dekade 1970an. Sementara di era 1990an ada Lothar Matthaus, Juergen Klinsmann dan Andreas Brehme di kubu Die Mannschaft serta Frank Rijkaard, Marco Van Basten, Ruud Gullit plus Ronald Koeman di kubu De Oranje.
Jerman vs Belanda di Piala Dunia
Jerman dan Belanda hanya pernah bersua sebanyak tiga kali di turnamen akbar empat tahunan ini. Di Qatar nanti, kedua tim juga berpotensi bertemu di semifinal jika merujuk pada jadwal piala dunia 2022, dengan catatan kedua tim lolos sebagai juara grup dan mampu menyingkirkan lawan mereka masing-masing yang juga tidak kalah berat diantaranya duo raksasa Amerika Latin, Brazil dan Argentina. Pasang taruhan anda untuk laga-laga tim Panzer dan tim Oranye di piala dunia 2022 melalui link alternatif m88.
Edisi | Skor | Babak |
Jerman 1974 | Jerman vs Belanda 2-1 | Final |
Argentina 1978 | Belanda vs Jerman 2-2 | Fase grup kedua |
Italia 1990 | Jerman vs Belanda 2-1 | Perdelapan final |
Jerman menang : 2 x
Belanda menang: 0 x
Seri: 1 x
Duel Ikonik
Bagi Jerman, laga paling tak terlupakan tentu saja di final Piala Dunia 1974. Terlepas dari adanya skenario pengaturan juara dunia untuk tuan rumah, laga tersebut berlangsung seru dan menegangkan. Kedua tim turun dengan formasi 4-3-3 saling menciptakan peluang untuk membobol usai tuan rumah sempat kecolonyan terlebih dahulu lewat tendangan penalti Johan Neeskens. Jerman pun akhirnya menyamakan kedudukan lewat cara yang sama, tendangan 12 pass yang dieksekusi dengan baik oleh Paul Breitner. Gol kemenangan anak asuhan Helmut Schon akhirnya lahir lewat sepakan jarak dekat yang dilakukan oleh Gerd Muller setelah memanfaatkan umpan sodoran Rainer Bonhof. Jerman pun menjadi kampiun untuk kedua kalinya.
Sementara, laga yang memberi hasil positif bagi tim Oranye terjadi empat tahun kemudian di Argentina. Di fase grup kedua, dua tim bertemu di laga kedua. Jerman kini yang unggul terlebih dahulu lewat gol dari Rudiger Abrahamczik. De Oranye menyamakan kedudukan lewat tendangan jarak jauh Arie Haan. Meski tampil tanpa sang maestro, Johan Cruyff, Belanda tampil impresif justru kecolongan lagi lewat tandukan Dieter Muller. Rene Van der Kerkhov lah yang menjadi penyelamat yang membuka peluang mereka lolos ke final. Hasil seri itu juga secara tidak langsung berperan dalam gagalnya tim Panzer untuk lolos ke partai puncak.