Duel Jerman vs Uruguay adalah salah satu laga klasik yang kurang berimbang. Jika tim Panser pernah saling mengalahkan saat bersua dua jawara dunia asal Amerika Selatan, Brasil atau Argentina, namun tidak dengan laga melawan La Celeste. Die Mannschaft begitu superior setiap pertemuannya dengan juara dunia dua kali tersebut. Tak heran jika duel ini menjadi salah satu favorit Jerman.
Tim Panser sudah empat kali menjadi kampiun di ajang terakbar empat tahunan ini, yaitu di Swiss 1954, saat menjadi tuan rumah di tahun 1974, di edisi Italia 1990 dan yang terakhir di Brasil 2014. Sementara, Uruguay merupakan juara dunia di piala dunia pertama pada tahun 1930 dan edisi ke empat di Brasil 1950.
Duel antara keduanya melibatkan para bintang dari tiga generasi, yaitu Franz Beckenbauer, Uwe Seeler dan Gerd Muller versus Luis Cubilla dan Pedro Rocha di dekade 1960an dan awal 1970an, Karl Heinz Rummeniege dan Lothar Matthaus melawan Enzo Francescoli cs di pertengahan 1980an serta perseteruan antara Thomas Muller, Mesut Ozil dan Miroslav Klose dengan trio maut Diego Forlan, Luis Suarez serta Edison Cavani di 2010.
Jerman vs Uruguay di Piala Dunia
Sepanjang sejarah turnamen sepakbola terakbar empat tahunan ini, kedua tim bertemu empat kali. Menurut jadwal piala dunia 2022, Jerman dan Uruguay berpotensi untuk berhadapan kembali di perempat final, jika keduanya hanya bisa lolos ke babak 16 besar sebagai runner-up grup dan mampu menyingkirkan lawan-lawannya di perdelapan final. Pasang taruhan anda untuk laga-laga kedua tim di Qatar nanti di link alternatif M88. Berikut ini adalah daftar lengkap rekor pertemuan keduanya:
Edisi piala dunia | Skor | Babak |
Inggris 1966 | Jerman vs Uruguay 4-0 | Perempat final |
Meksiko 1970 | Jerman vs Uruguay 1-0 | Perebutan tempat ketiga |
Meksiko 1986 | Uruguay vs Jerman 1-1 | Babak penyisihan |
Afsel 2010 | Uruguay vs Jerman 2-3 | Perebutan tempat ketiga |
Jerman menang : 3 x
Uruguay menang : 0 x
Seri : 1 x
Duel Paling Ikonik
Bagi Die Mannschaft, duel paling ikonik bisa dibilang tidak ada mengingat begitu dominannya tim Jerman saat bersua Uruguay. Namun laga terakhir mereka di perebutan tempat ketiga di piala dunia 2010 mungkin merupakan partai yang paling dramatis. Anak asuhan Joachim Low turun dengan formasi 5-4-1 dengan sebagian besar pemain cadangan, termasuk di posisi penjaga gawang dimana Hans Jorg Butt tampil sejak menit pertama, alih-alih menurunkan Manuel Neuer. Sedangkan, tim asuhan Oscar Tabarez menggunakan formasi 5-2-3 Mereka sempat unggul terlebih dahulu setelah Thomas Muller memanfaatkan bola muntah dari tendangan keras Bastin Schweinsteiger. Namun Uruguay merenspons dengan dua gol yang dicetak oleh Edison Cavani dan tendangan voli Diego Forlan. Tim Panser pun membalas lima menit kemudian lewat tandukan Marcell Jansen. Gol kemenangan mereka baru lahir di menit ke 82 lewat tendangan Sami Khedira.
Sementara itu, satu-satunya hasil positif bagi La Celeste adalah saat keduanya bertemu di babak penyisihan grup E di Meksiko 1986. Enzo Francescoli dan kolega tampil solid dengan formasi 4-4-2 dan nyaris membuat tim Panser frustasi. Uruguay unggul lewat gol dari Antonio Alzamendi yang memanfaatkan blunder lawan. Setelah itu, tim asuhan Franz Beckenbauer membombardir lini pertahanan La Celeste yang disiplin plus penampilan cemerlang kiper Fernando Alvez. Beruntung lima menit menjelang laga usai Klaus Allofs menyelamatkan timnya dari kekalahan. Meski gagal meraih satu kemenangan pun, Uruguay masih bisa lolos ke fase gugur sebelum dibekuk Argentina.