Di dalam ranah sepakbola Argentina, Cesar Luis Menotti adalah gambaran sempurna seorang idealis. Ia mengusung gaya bermain menyerang, atraktif dengan penguasaan bola klasik Argentina, la nuestra, kepada anak asuhnya di tim manapun, termasuk di tim Tango.
Bagi Menotti, sepakbola bukan hanya sekedar untuk meraih kemenangan dengan segala cara, namun menang dengan bermain cantik, indah dan menghibur sekaligus mematikan. Sekilas filosogi bermainnya mirip Barcelona, terutama di era zaman keemaasan tiki-taka. Bukan kebetulan jika ia pun pernah menangani klub asal propinsi Katalan tersebut. Kegemarannya menggunakan formasi 4-3-3 yang juga identik dengan total football Belanda juga tidak bisa dipungkiri mengingat namanya pun mulai bersinar di era 1970an. Meski begitu, namanya tetap diapresiasi dunia sebagai filsuf sepakbola menyerang yang telah menginspirasi banyak pelatih dunia saat ini, salah satunya adalah Pep Guardiola.
Prestasi di Piala Dunia
Arsitek tim yang dahulu berposisi sebagai striker saat masih aktif bermain ini didaulat oleh AFA (PSSI-nya Argentina) mengisi posisi pelatih di bulan Oktober 1974, usai Albiceleste tampil loyo dihadapan Belanda, dan Brasil di fase grup kedua yang membuat mereka tersingkir di babak tersebut. Menotti pun menjadi sosok yang tepat untuk membawa tim Tango yang tampil pragmatis sebelumnya untuk membawa perubahan besar agar tidak mengecewakan rakyatnya saat menjadi tuan rumah di edisi berikutnya.
Debutnya di piala dunia diawali dengan kemenangan tipis 2-1 atas Hungaria, dikuti hasil yang sama ketika bertemu Prancis. Meski takluk 0-1 di laga terakhir dari Italia, Mario Kempes cs tetap melaju ke babak fase grup kedua. Tergabung bersama Polandia, Brasil dan Peru, tim asuhan Menotti ternyata memerlukan kemenangan telak 6-0 atas Peru di laga terakhir untuk melaju ke final. Laga yang dirumorkan kental dengan unsur politis tersebut mungkin menjadi satu-satunya hal yang dianggap menodai kiprah sukses Menotti di piala dunia. Namun banyak pengamat pun menyanggah mengingat betapa kesetanannya permainan Albiceleste saat itu. Di partai final, Argentina kembali menunjukkan permainan berkelasnya dengan menghantam tim Oranje 3-1 lewat babak perpanjangan waktu. Gelar juara dunia perdana pun direngkuhnya. Sayangnya, hal itu tidak berulang di Spanyol 1982. Argentina sudah takluk di laga pembuka lawan Belgia meski kemudian mampu bangkit versus Hungaria dan El-Salvador. Namun anak asuhannya kembali kandas di fase grup kedua usai dibekuk Brasil dan Italia. Pasang taruhan anda untuk laga-laga di timnas Argentina di link alternatif M88. Berikut rincian hasil pertandingan yang ditanganinya selama piala dunia:
Menang | Seri | Kalah | Total gol memasukkan
– kemasukan |
|
Argentina 1978 | 5 | 1 | 1 | 15-4 |
Spanyol 1982 | 2 | 0 | 3 | 8-7 |
Prestasi Lainnya
Prestasi pelatih yang penampilannya lebih mirip seperti dosen ini memang tidak begitu mengkilap selain membawa tim Tango meraih gelar juara dunia pertamanya plus kampiun U20 perdana di tahun 1979. Di Liga Eropa, Menotti pernah menangani Barcelona di musim 1983/84 bersama Maradona di dalam skuadnya dan hanya meraih gelar Piala Spanyol dan Piala Super Spanyol. Selanjurnya ia muncul di Atletico Madrid empat tahun kemudian, namun ia hanya membawa timnya finis di urutan ketiga klasemen akhir La Liga. Terakhir, di tahun 1997 bersama Sampdoria namun diberhentikan di tengah musim. Meski sempat menangani Boca Juniors, Independiente, River Plate, Rosario Central dan Newell’s Old Boys, Menotti hanya pernah menjuarai liga domestik justru bersama Huracan di tahun 1973 yang lalu yang membuatnya dipertimbangkan oleh AFA untuk memimpin Albiceleste.