Duel Brasil vs Belanda merupakan pertarungan dua gaya sepakbola menyerang yang berbeda. Selecao hadir dengan gaya permainan ofensif yang atraktif ala jogo bonito dengan gocekan memukau dari para punggawanya. Sedangkan tim Oranje melahirkan gaya menyerang total football yang menghibur sekaligus efektif mengoptimalkan seluruh sisi lapangan dengan kombinasi ball possession, power dan long ball.
Pertemuan kedua tim berhaluan menyerang ini tak pelak selalu menghadirkan laga yang seru untuk disimak dimana keduanya juga mampu saling mengalahkan. Tak heran jika rekor kemenangan keduanya berimbang dari total duel secara keseluruhan. Meski begitu, tim Samba lebih unggul dalam hal jumlah gelar, lima kali menjadi kampiun sedangkan Belanda hanya tiga kali menjadi finalis saja.
Duel Brasil vs Belanda melibatkan pemain bintang kedua negara dari masa ke masa. Ada Rivelino melawan Johan Cryuff cs di dekade 1970an, dilanjutkan duel Romario, Ronaldo dan Rivaldo menghadapi Dennis Bergkamp, Clarence Seedorf dan Edgar Davids di era 1990an. Sementara di dekade 2010an ada nama-nama seperti Arjen Robben, Wesley Sneijder, Kaka, dan Julio Cesar.
Brasil vs Belanda di Piala Dunia
Sepanjang sejarah penyelenggaran piala dunia, kedua tim telah bersua lima kali. Di Qatar nanti, menurut jadwal piala dunia 2002, mereka pun berpeluang kembali berseteru di semifinal jika anak asuhan Tite dan Louis Van Gaal mampu melewati hadangan lawan-lawannya. Pasang taruhan anda untuk laga-laga seru Brasil dan Belanda di link alternatif M88. Berikut ini adalah daftar lengkap rekor pertemuan keduanya di piala dunia:
Edisi | Skor | Babak |
Jerman 1974 | Belanda vs Brasil 2-0 | Fase grup kedua |
AS 1994 | Brasil vs Belanda 3-2 | Perempat final |
Prancis 1998 | Brasil vs Belanda 1-1 (4-2)* | Semifinal |
Afsel 2010 | Brasil vs Belanda 1-2 | Perempat final |
Brasil 2014 | Brasil vs Belanda 0-3 | Perebutan tempat ketiga |
*= adu penalti
Brasil menang : 1 x
Belanda menang : 3 x
Seri : 1 x
Duel Paling Ikonik
Bagi tim Samba, laga paling dikenang tentu duel di AS 1994. Saat itu tim asuhan Carlos Alberto Pareira harus bertarung melawan tim besutan Dick Advocaat dalam laga yang sengit. Kedua tim tampil dengan formasi yang berbeda, Brasil dengan 4-4-2 sementara Belanda dengan formasi andalan 4-3-3. Setelah bermain imbang tanpa gol di babak pertama, Selecao unggul dua gol terlebih dahulu dalam jangka waktu 10 menit saja lewat duo penyerangnya, Romario dan Bebeto. Namun, Belanda segera bangkit dan membalas lewat tendangan Dennis Bergkamp dan tandukan Aaron Winter. Brasil baru bisa mencetak gol kemenangan di menit ke 81 lewat tendangan bebas dari luar kotak penalti yang dilakukan oleh senior Roberto Carlos, Branco. Mereka pun melaju semifinal dan bablas menjadi juara dunia.
Sementara, bagi tim Oranje, duel di perempatfinal edisi 2010 menjadi yang paling ikonik, bahkan lebih dari kemenangan di edisi 1974 saat Johan Cryuff dan kolega menggusur Selecao yang berstatus sebagai juara bertahan. Tim asuhan Carlos Dunga merupakan favorit utama di Afsel 2010. Brasil yang turun dengan formasi 4-4-2 diamond unggul terlebih dahulu melalui sepakan Robinho di babak pertama. Sayangnya, mereka gagal menambah keunggulan meski memiliki sejumlah peluang dari Kaka dan Robinho sendiri. Di babak kedua, giiliran Arjen Robben cs yang merajalela. Turun dengan formasi 4-2-3-1, anak asuhan Bert Van Marwijk merespons dengan baik dan mencetak dua gol balasan lewat bintang andalan Inter Milan saat itu, Wesley Sneijder. Belanda pun lolos hingga partai puncak sebelum ditumbangkan Spanyol 0-1.