Lompat ke konten
Home » Jerman vs Prancis, Duel Spesialis Laga Krusial

Jerman vs Prancis, Duel Spesialis Laga Krusial

  • oleh

Duel Jerman vs Prancis memang tidak begitu sering terjadi layaknya duel-duel klasik lainnya, namun laga ini selalu terjadi di babak-babak penting. Duel antara dua bangsa yang berseteru di perang dunia ini setidaknya tidak pernah terjadi sebelum babak perempat final di sepanjang sejarah piala dunia, yang menunjukkan betapa krusialnya laga tersebut saat dua tim yang bertetangga ini bertemu.

Jerman dan Prancis sama-sama pemegang gelar juara dunia dan Eropa. Die Mannschaft  merengkuh gelar sebanyak empat kali di tahun 1954, 1974, 1990 dan 2014. Sedangkan Les Blues dinobatkan sebagai kampiun di edisi 1998 dan 2018.

Duel keduanya pertama kali terjadi pada perebutan tempat ketiga di Swedia 1958 saat Der Panzer berstatus sebagai jawara bertahan. Laga tersebut mempertemukan Fritz Walter cs melawan Raymond Kopa cs. Selanjutnya mereka baru bersua kembali di dua semifinal piala dunia dekade 1980an. Partai semifinal di Spanyol 1982 dan Meksiko 1986 tersebut berlangsung seru dimana Karl Heinz Rummeniege dan Harold Schumacher berhadapan dengan Michael Platini dan Alain Giresse. Pertemuan terakhir keduanya baru terjadi di Brasil 2014 yang melibatkan para bintang lapangan seperti Thomas Mueller, Manuel Neuer, Phillip Lahm, Karim Benzema, Antoine Griezmann dan Paul Pogba.

Jerman vs Prancis di Piala Dunia

Sepanjang sejarah turnamen sepakbola terakbar empat tahunan ini, kedua tim bertemu empat kali. Pasang taruhan anda untuk laga-laga seru Jerman dan Prancis di link alternatif M88. Berikut ini adalah daftar lengkap rekor pertemuan keduanya di piala dunia:

Edisi piala dunia Skor Babak
Swedia 1958 Prancis vs Jerman 6-3 Perebutan tempat ketiga
Spanyol 1982 Jerman vs Prancis 3-3 (5-4)* Semifinal
Meksiko 1986 Jerman vs Prancis 2-0 Semifinal
Brasil 2014 Prancis vs Jerman 0-1 Perempat final

*= adu penalti

Jerman menang : 2 x

Prancis menang : 1 x

Seri : 1 x

Duel Paling Ikonik

Bagi Prancis pertemuan pertama di piala dunia 1958 adalah yang paling diingat dimana mereka mampu mengalahkan anak asuhan Sepp Herberger yang notabene adalah juara bertahan dengan skor telak 6-3 di playoff tempat ketiga. Di laga tersebut, penyerang Just Fontaine tampil menggila dengan memborong empat gol yang membantu mengukuhkannya sebagai pemegang rekor top skor piala dunia terbanyak dalam satu edisi. Dua gol lainnya diciptakan oleh Raymond Kopa melalui titik penalti dan Douis. Sementara Jerman hanya mampu membalas tiga gol lewat Cieslarczyk, Rahn dan Schafer.

Sedangkan bagi kubu tim Panser, laga semifinal piala dunia 1982 adalah yang paling ikonik. Kedua tim tampil menyerang dan saling berbalas gol. Jerman yang berstatus jawara Eropa saat itu turun dengan formasi 4-5-1, sedangkan Prancis yang ditangani Michel Hidalgo menggunakan formasi 4-4-2. Die Mannschaft unggul lebih dahulu lewat Pierre Litsbarski, sebelum tim Ayam Jantan membalas tiga gol lewat Michael Platini di waktu normal plus Marius Tressor dan Alain Giresse di babak perpanjangan waktu. Namun impian mereka melaju ke final untuk pertama kalinya sirna hanya dalam 6 menit setelah Karl Heinz-Rummeniege dan Klaus Fischer membobol gawang Les Blues yang dikawal oleh Jean-Luc Ettori. Skor akhir 3-3 dalam 120 menit. Pertandingan yang diwarnai insiden pelanggaran brutal kiper Harold Schumacher terhadap Patrick Battisson yang jatuh pingsan namun luput dari pengamatan wasit ini pun dilanjutkan lewat adu penalti, yang merupakan pertama kalinya digelar dalam sejarah piala dunia. Anak asuhan Jupp Derwall lah yang unggul pada akhirnya dengan skor 5-4 dan melaju ke final untuk pertama kalinya sejak tahun 1974.