Lompat ke konten
Home » Piala Dunia 1974, Piala Dunia ‘Milik’ Jerman

Piala Dunia 1974, Piala Dunia ‘Milik’ Jerman

  • oleh
Piala Dunia 1974

Piala Dunia 1974 adalah awal lahirnya era baru dalam piala dunia dalam beberapa hal, baik di dalam lapangan dan diluar lapangan. Kemunculan gaya permainan ‘Total Football’ yang diusung Belanda mungkin mendominasi tajuk edisi ini, namun pada akhirnya Jerman 1974 adalah ‘milik’ sang tuan rumah.

Indikasi tersebut telah terlihat sejak terpilihnya Jerman Barat menjadi tuan rumah piala dunia di konggres FIFA di London 1966, dimana ada kesepakatan dengan Spanyol perihal dukungan pencalonan yang menguntungkan dua pihak. Jerman Barat terpilih menjadi penyelanggara di 1974 sementara Spanyol terpilih di edisi 1982. Namun yang paling mengejutkan adalah pengakuan dari mantan presiden FIFA pada periode 1974-1998 Joao Havelange di tahun 2008 yang menyatakan bahwa piala dunia 1974 telah diatur untuk menguntungkan peluang tuan rumah Jerman sebagai kampiun.

Serba-serbi Piala Dunia 1974

Ada sejumlah fakta menarik dari edisi Jerman 1974. Pasang taruhan anda untuk laga-laga timnas Jerman di Piala Dunia Qatar 2022 di link alternatif m88. Berikut serba-serbi yang ada di piala dunia kesepuluh tersebut:

  • Trofi baru piala dunia yang kita kenal sekarang mulai diperkenalkan.
  • Zaire, Haiti, Australia dan Jerman Timur melakukan debutnya.
  • Uni Soviet didiskualifikasi karena menolak bertanding melawan Cili di laga playoff internasional karena alasan politik.
  • Format turnamen berubah dimana tidak ada babak perempat final dan semifinal di fase gugur melainkan digantikan oleh fase grup kedua. Juara grup di fase ini langsung bertemu di final sedangkan para runner-up bertemu di perebutan tempat ketiga.
  • Adu penalti pertama kali diperkenalkan dalam regulasi pertandingan.
  • Pemain Cili, Carlos Caszely menjadi pemain pertama yang mendapatkan kartu merah dalam sejarah piala dunia.
  • Merupakan edisi piala dunia terakhir dimana tiada pertandingan yang harus diselesaikan dalam perpanjangan waktu.
  • Pemain Haiti, Ernst Jean-Joseph menjadi pemain pertama di piala dunia yang tersandung skandal doping resmi usai laga melawan Italia.

Dominasi ‘Total Football’ dihentikan Tuan Rumah

Piala dunia 1974 paling dikenal dengan kemunculan total football, yang menjadi cikal bakal gaya bermain sepakbola modern dimana seluruh pemain di lapangan ikut terlibat dalam bertahan dan menyerang. Gaya bermain ini diusung tim Oranye yang dipenuhi para pemain Ajax, jawara liga Champions 1971-1973. Dibawah asuhan Rinus Michels, mereka nyaris tak terbedung. Dipimpin oleh Johan Cryuff, Belanda menyingkirkan Uruguay di babak penyisihan dilanjutkan dengan performa gemilang di fase grup kedua dengan membantai Argentina 4-0 dan juara bertahan Brasil 2-0 untuk melaju ke final.

Di partai puncak, mereka telah ditunggu oleh tim Panser. Tuan rumah berhasil meraih hasil maksimal di semua laga kecuali saat melawan Jerman Timur di laga terakhir babak penyisihan grup. Di fase kedua, Franz Beckenbauer cs tak kesulitan menjadi juara grup diatas Polandia, Swedia dan Yugoslavia.

Laga final Jerman vs Belanda menjadi salah satu partai klasik yang tidak terlupakan, terlepas dari tuduhan pengaturan lolosnya tim Oranye ke partai puncak dan isu skandal pesta gila yang menimpa Johan Cruyff dkk beberapa hari sebelum final yang berpengaruh pada penuruan performa sang maestro di lapangan. Pertandingan itu sendiri berlangsung seru. Belanda sempat unggul cepat lewat penalti Johan Neeskens sebelum Jerman Barat membalikkan keadaan lewat gol-gol dari Paul Breitner dan Gerd Muller. Tuan rumah pun meraih gelar juara kedua kalinya.

Top skor: Grzegorz Lato  (Polandia) – 7 gol

Pemain terbaik: Johan Cryuff (Belanda)

Pemain muda terbaik : Wladyslaw Zmuda (Polandia)