Lompat ke konten
Home » Piala Dunia 1998, Akhir Penantian Panjang Prancis

Piala Dunia 1998, Akhir Penantian Panjang Prancis

  • oleh

Piala Dunia 1998 merupakan akhir dari penantian panjang Prancis, bukan hanya sebagai tuan rumah dimana mereka terakhir menggelarnya di kandang sendiri 60 tahun lalu melainkan juga sebagai juara dunia. Tim Ayam Jantan menjadi juara baru pertama di turnamen sepakbola akbar empat tahunan ini sejak 1978.

Prancis terpilih menjadi tuan rumah di konggres FIFA di tahun 1992 dengan mengalahkan Maroko dan Swiss sebagai pesaing mereka. Di edisi kali ini, FIFA kembali menambah jumlah kontestan dari 24 menjadi 32 tim. Hal ini tentu saja berpengaruh pada tim yang lolos dari setiap grup, dimana tidak ada lagi tempat bagi tim yang duduk di peringkat ketiga grup untuk bisa melaju ke babak berikutnya. Tak pelak, persaingan di babak awal berlangsung lebih ketat dibandingkan edisi-edisi sebelumnya.                                                    

Serba-serbi Piala Dunia 1998

Prancis 1998 memiliki sejumlah fakta menarik piala dunia yang sempat membuat perubahan besar dalam peraturan sepakbola dunia saat itu. Pasang taruhan anda untuk laga-laga di Piala Dunia Qatar 2022 di link alternatif m88. Berikut serba-serbi yang ada di piala dunia terakhir di abad ke 20 tersebut:

  • Edisi yang durasi turnamennya terpanjang dalam sejarah, yaitu 32 hari.
  • Aturan gol emas (gol di perpanjangan waktu yang langsung menghentikan pertandingan ) pertama kali diberlakukan sejak babak knockout.
  • Kroasia, Jepang, Jamaika dan Afrika Selatan menjalani debutnya.
  • Acara drawing pertama kali diselenggarakan di stadion.
  • Setiap tim diperbolehkan melakukan tiga kali pergantian pemain, setelah sebelumnya hanya dua kali saja.
  • Aturan yang melarang mengganjal pemain dari belakang pertama kali diberlakukan. Pemain yang melakukannya langsung diganjar kartu merah.
  • Papan pergantian pemain elektronik pertama kali digunakan. 
  • Robert Prosinecki menjadi pemain terakhir yang mencetak gol bagi dua negara berbeda, Yugoslavia di 1990 dan Kroasia di 1998. 
  • Lagu Piala Dunia yang dibawakan oleh Ricky Martin, The Cup of Life, sempat laris di pasaran dan memimpin tangga lagu pop dunia.

Prancis Menghentikan Supremasi Brasil

Di edisi 1998, tim Ayam Jantan benar-benar resmi masuk ke jajaran tim elit dunia dengan merengkuh gelar perdananya. Yang lebih mengesankan lagi mereka mampu menghentikan keperkasaan Brasil, sang juara bertahan dan memegang peringkat pertama FIFA dalam beberapa tahun terakhir, di partai puncak. 

Anak asuhan Aime Jacquet awalnya sempat diragukan. Namun perlahan tapi pasti, terutama sejak penampilan tregginasnya di babak penyisihan, rakyat Prancis pun mulai yakin dengan keberhasilan timnas mereka dengan menyingkirkan Paraguay, Italia dan Kroasia di fase gugur. Sepanjang turnamen Didier Deschamps cs hanya kebobolan dua gol saja. 

Sedangkan tim Samba justru agak bersusah payah menuju final. Ronaldo Luiz dkk mesti harus bekerja keras mengalahkan Cile, Denmark dan Belanda sebelum tiba di puncak. Naasnya, di laga krusial, bintang mereka Ronaldo Luiz dijangkiti penyakit misterius yang membuatnya gagal tampil optimal di final. Brasil pun tak berdaya dan tunduk 0-3 dari Les Blues lewat dua gol sundulan Zinedine Zidane dan gol telat gelandang Arsenal Emmanuel Petit. 

Selain Prancis, tim lain yang diacungi jempol selama turnamen adalah Kroasia yang mampu melaju hingga semifinal usai menyingkirkan Rumania di perdelapan final dan yang paling mencegangkan Jerman di babak 8 besar, sebelum digusur tuan rumah. Tim asuhan Miroslav Blazevic pun mampu mengalahkan Belanda di perebutan tempat ketiga dengan skor 2-1. 

 

Top skor: Davor Suker (Kroasia) – 6 gol

Pemain terbaik: Ronaldo Luiz (Brasil)

Pemain muda terbaik : Michael Owen (Inggris)